Rencana pemindahan ibu kota di mata tiga mantan gubernur DKI Jakarta

Selasa, 27 Agustus 2019 | 13:45 WIB Sumber: Kompas.com
Rencana pemindahan ibu kota di mata tiga mantan gubernur DKI Jakarta

ILUSTRASI. Anies Baswedan bersama Ahok dan Djarot


PEMINDAHAN IBU KOTA - JAKARTA. Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi mengumumkan ibu kota negara akan pindah ke Kalimantan Timur. Jokowi menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8). 

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi. 

Baca Juga: Menimbang untung-rugi Ibukota baru

Jokowi menyatakan, keputusan itu dilakukan setelah pemerintah melakukan kajian intensif. Dia menyebutkan, ada sejumlah alasan pemindahan ibu kota negara. Salah satunya adalah beban Jakarta yang sudah terlalu berat. 

Alasan lain, beban Pulau Jawa yang semakin berat dengan penduduk 150 juta atau 54%dari total penduduk Indonesia. 

Tiga mantan gubernur DKI Jakarta turut mengomentari rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta. Mereka adalah Sutiyoso, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Djarot Saiful Hidayat. 

Sutiyoso: bisa kurangi beban Jakarta 
Sutiyoso mendukung rencana pemerintahan ibu kota negara dari Jakarta ke tempat lain. Dia menyampaikan, pemindahan ibu kota negara akan mengurangi beban Jakarta. 

Baca Juga: Polri sedang pilah-pilah satuan kerja yang akan diboyong ke ibu kota baru

Selama ini, kata dia, Jakarta tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga pusat pariwisata, perdagangan, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Akibatnya, banyak orang datang ke Jakarta. 

"(Ini) juga meninggalkan masalah-masalah yang sulit, kemacetan, kekumuhan, kriminalitas. Jadi, beban berkurang. Paling tidak kan akan mengurangi beban Jakarta," kata Sutiyoso yang akrab disapa Bang Yos. 

Menurut Sutiyoso, pemindahan ibu kota negara sebenarnya merupakan rencana lama yang tak dieksekusi karena persoalan biaya. Dia menilai pemerintah kini sudah memiliki biaya untuk memindahkan ibu kota negara sehingga rencana itu bisa dieksekusi. 

Ahok: pemindahan ibu kota rencana lama 
Ahok juga menyebut pemindahan ibu kota negara dari Jakarta merupakan rencana lama. Ahok tidak mau berkomentar banyak saat ditanya tanggapannya soal pemindahan ibu kota negara tersebut. 

Ia mengatakan, itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. "Saya kira itu keputusan lama sebetulnya," kata Ahok di Gedung DPRD DKI. 

Baca Juga: Ibukota di Kaltim ancam penambangan batubara, Indika: Kami punya tambang di Paser

Djarot: pemindahan ibu kota berdampak baik untuk Jakarta 
Djarot juga mendukung rencana pemindahan ibu kota negara. Menurut dia, pemindahan ibu kota justru berdampak baik bagi Jakarta. Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan, kata Djarot, bisa mengurangi permasalahan di Jakarta yang sudah terlalu kompleks. 

"Otomatis lebih longgar kan. Semuanya kemacetan, polusi berkurang. Kemudian banjir berkurang, iya dong. Betul enggak? Kemudian permukiman-permukiman kumuh berkurang, sampah berkurang," ujar Djarot. 

Menurut Djarot, dengan memindahkan ibu kota, kepadatan penduduk di Jakarta perlahan akan berkurang. (Nursita Sari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara di Mata Sutiyoso, Ahok, dan Djarot"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tendi Mahadi
Terbaru