Selain itu Teten juga meminta kepada PLB e-Commerce untuk detil data market analisis keperluan barang di China. Nantinya dengan adanya data seperti barang, model, harga dan lainnya yang diminati negara tujuan akan mempermudah produsen UMKM memproduksi.
"Bagaimana selera market sana kami mau info detilnya agar bisa kami sampaikam ke UMKM jadi bisa buat seperti selera market sana," tambah Teten.
Baca Juga: Garap bisnis pembiayaan, OVO beri pinjaman hingga Rp 500 juta
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto menambahkan ekspor perdana UMKM ini jadi bagian dari meningkatkan ekspor non migas. PLB e-Commerce juga jadi jembatan yang mempermudah UMKM rambah global.
"Kami ingin ini permudah dunia usaha termasuk UMKM kan juga keluhkan administratif keuangan dan lainnya nah kami akan permudah melalui PLB e-Commerce, kebijakan kita akan terus evaluasi dan permudah. Ada omnibus law juga. Jadi sehala macam bentuk keluhan akan kita tampung, sekalipun ada peraturan baru keluar atau akan keluar jika dirasa menyulitkan kami akan terus evaluasi," terang Agus.
China dipilihan menjadi negara tujuan di ekspor perdana ini lantaran negeri tirai bambu tersebut lebih siap dengan konsep PLB. "Inikan PLB e-Commerce harus terhubung dengan PLB disana. Kita harus bangun infrastruktur buat negara Eropa dan ini jadi role mode kita," tambah Teten.
Baca Juga: Transaksi Rp 13 triliun per bulan, E-commerce kontributor baru ekonomi Indonesia
Bicara target Teten dan Agus tak sebutkan angka, namun target ke depannya ialah memperbanyak UMKM untuk berank ekspor produknya. Terlebih melihat ekspor perdana ini yang mempermudah UMKM gapai global. "Kalau UMKM sudah tahu cara ekspor dan lebih mudah dengan PLB e-Commerce ini maka akan lebih banyak nanti, kita lihat saja," terang Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News