Sejarah Gunung Anak Krakatau yang Naik Status Siaga Level 3

Selasa, 26 April 2022 | 11:55 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Sejarah Gunung Anak Krakatau yang Naik Status Siaga Level 3

ILUSTRASI. Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (19/7).? REUTERS/Stringer TPX IMAGES OF THE DAY


Gunung berapi itu kemudian menjadi semakin ganas. Pada tanggal 26 Agustus serangkaian letusan terjadi, dan awan abu hitam naik 17 mil (27 kilometer) di atas Krakatau. 

Keesokan harinya, sebuah letusan menghancurkan sebagian besar pulau. Hal itu bisa terdengar sejauh 2.200 mil atau 3.500 kilometer di Australia. 

Letusan Gunung Krakatau ini tetap menjadi suara paling keras dalam sejarah yang tercatat. Sementara, abu Gunung Krakatau terlempar setinggi 50 mil (80 kilometer) ke udara. Pada pagi hari tanggal 28 Agustus 1883 aktivitas di Gunung Krakatau mulai mereda.

Debit material letusan dari Krakatau begitu besar sehingga abu jatuh di area seluas sekitar 300.000 mil persegi (800.000 kilometer persegi). 

Massa batu apung (batu vulkanik) yang mengambang di laut sangat besar sehingga mempengaruhi lalu lintas kapal. Abu di udara begitu tebal sehingga wilayah di sekitar gunung berapi itu gelap selama dua setengah hari.

Baca Juga: Gunung Ruang Waspada Meletus, Cek Status Gunung Berapi di Indonesia

Sebenarnya, letusan Gunung Krakatau tidak menimbulkan banyak korban. Namun, letusan ini menyebabkan serangkaian tsunami, tercatat sejauh Amerika Selatan dan Hawaii. 

Tsunami terbesar menghancurkan 300 kota dan desa dan menewaskan 36.000 orang. Pada 1927 letusan baru dimulai di bawah laut di kaldera Krakatau (lubang yang terbentuk oleh runtuhnya gunung berapi). 

Pada 1928, sebuah kerucut naik ke permukaan laut. Pada 1930, telah terbentuk pulau kecil yang disebut Anak Krakatau. 

Gunung Anak Krakatau telah aktif secara sporadis sejak saat itu, dan kerucut terus tumbuh hingga ketinggian sekitar 1.000 kaki (300 meter) di atas permukaan laut. Nah, itulah sejarah mengenai Gunung Anak Krakatau yang naik level menjadi siaga 3. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru