PEMINDAHAN IBU KOTA - JAKARTA. Sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur. Sebagian lainnya berada di Kabupaten Kutai Negara.
Lokasi ibu kota baru di dua kabupaten di Kalimantan Timur ini Presiden Joko Widodo umumkan dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8).
Mari menilik lebih jauh mengenai sejarah dan kisah Penajam Paser Utara. Posisi kabupaten di Kalimantan Timur ini di antara Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kota Balikpapan.
Melansir data Badan Pusat Statistik tahun 2018, Penajam Paser Utara memiliki luas wilayah 3.333,06 kilometer pesegi. Jumlah penduduknya sebanyak 157.711 orang.
Baca Juga: Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Ibu Kota baru Indonesia
Sejarah Penajam Paser Utara
Wilayah Penajam Paser Utara dulu merupakan kawasan yang dihuni Suku Paser Tunan dan Suku Paser Balik. Kedua suku tersebut berinduk dari Suku Paser yang saat ini tinggal di Kabupaten Paser.
Mengutip situs resmi Kebudayaan Kemendikbud, awal mulanya, kehidupan di Penajam Paser Utara terdiri dari kelompok-kelompok suku yang hidup dengan berpencar. Mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan kecil yang kemudian disebut Kerajaan Adat.
Ketika itu, mata pencaharian masyarakatnya secara turun temurun adalah sebagai nelayan dan petani. Adapun Kerajaan adat yang mereka bangun berada di sekitar sungai dan teluk di kawasan Penajam.
Baca Juga: Boros lahan, Ridwan Kamil kritik desain Ibu Kota baru di Kalimantan Timur
Beberapa Kerajaan Adat di lokasi Penajam pada zaman dahulu di antaranya:
- Pemerintah Adat Suku Adang yang tinggal di Teluk Adang (Paser)
- Pemerintah Adat Suku Lolo yang tinggal di Muara Sungai Lolo (Paser)
- Pemerintah Adat Suku Kali yang tinggal di Long Kali (Paser)
- Pemerintah Adat Suku Tunan yang tinggal di Muara Sungai Tunan (Penajam)
- Pemerintah Adat Suku Balik yang tinggal di sekitar Teluk Balikpapan
Di antara Kerajaan Adat tersebut, hanya Pemerintah Adat Suku Balik yang menjadi bagian kerajaan besar Kutai Kartanegara. Sisanya jadi bagian dari wilayah Kerajaan Paser.