DKI JAKARTA - JAKARTA. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menepis pernyataan Tim Sinkronisasi Anies-Sandi perihal rendahnya serapan APBD pemerintah provinsi Ibu Kota.
"Per hari ini saya belum lihat. Senin (9/10) Kemarin kita sudah lebih dari 50%," kata Saefullah kepada KONTAN, Jumat (13/10) malam seusai menghadiri acara pentas Ketoprak dari para pejabat dan walikota DKI Jakarta untuk Gubernur Djarot Saiful Hidayat di Gedung Kesenian Jakarta.
Saefullah melanjutkan masih minimnya serapan APBD 2017 hingga Oktober adalah hak yang biasa, lantaran penyerapan dalam nilai besar biasanya terjadi pada Desember.
Ia juga menampik bahwa terjadi kendala dalam penyerapan APBD 2017 DKI Jakarta.
"Tak ada kendala, normal saja berjalan. Penyerapan paling besar akan ada di fisik, bangunan sekolah, puskesmas, kantor lurah, camat, pembangunan fisik yang banyak. Itu nanti serapannya di Desember paling banyak," lanjut Saefullah.
Sementara itu Gubernur Djarot yang hadir pada acara yang sama enggan berkomentar saat dikonfirmasi oleh KONTAN. "Jangan tanya saya," kata Djarot pada kesempatan yang sama.
Sebelumnya, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said mengatakan hingga Oktober serapan APBD DKI Jakarta baru mencapai 47,1%. Optimalisasi penyerapan anggaran sendiri akan jadi fokus utama Anies-Sandi di sisa 2017.
Secara retoris Sudirman melanjutkan guna menyerap penuh APBD 2017 maka Anies-Sandi harus menghabiskan Rp 420 miliar APBD tiap harinya.
"Di sisa dua bulan setengah itu artinya setiap hari kalau mau cepat kita harus spend Rp 420 miliar," kata Sudirman Said dalam acara penyerahan kajian Tim Sinkronisasi Anies-Sandi (13/10) di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News