Semen Indonesia (SMGR) Serahkan Food Truck ke Komunitas Disabilitas Toba

Jumat, 03 Maret 2023 | 13:21 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Semen Indonesia (SMGR) Serahkan Food Truck ke Komunitas Disabilitas Toba

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya M. Sinulingga (kedua kanan), General Manager of CSR SIG Edy Saraya (kiri) menyerahkan bantuan food truck untuk Panti Karya Hephata di Kantor HKBP, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (24/2).


PT SEMEN INDONESIA TBK / SMGR -  JAKARTA. Dukungan pemerintah untuk mempromosikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata unggulan terus digulirkan melalui berbagai program yang diadakan di lokasi setempat.  

Selain menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan daerah, promosi wisata Danau Toba juga diharapkan mendorong pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan dan pemerataan ekonomi daerah. 

Partisipasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG sebagai perusahaan BUMN dalam ajang F1 Powerboat 2023 Danau Toba, memberi peluang untuk berkontribusi mendukung upaya pemerintah tersebut melalui penyerahan bantuan food truck kepada penyandang disabilitas di Panti Karya Hephata, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. 

Bantuan yang merupakan hasil kerja sama antara SIG dengan PTPN IV, diserahkan oleh GM Corporate Social Responsibility (CSR) SIG, Edy Saraya kepada Kepala Panti Karya Hephata, Pdt. Binsar Nababan di kantor HKBP, Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada Jumat (24/2). 

Penyerahan bantuan juga dihadiri oleh Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung.

Berdiri sejak 3 Desember 1923, Panti Karya Hephata melakukan proses rehabilitasi bagi penyandang disabilitas melalui dua pendekatan, yaitu rehabilitasi berbasis panti dan berbasis masyarakat. 

Kini, Panti Karya Hephata telah menjadi rumah bagi 68 penyandang disabilitas yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, serta melayani dan mendampingi 803 para penyandang disabilitas yang tersebar di 7 kabupaten/kota di Sumatra Utara. 

Seluruhnya mendapatkan beragam layanan, di antaranya adalah layanan terapi dan pelatihan keterampilan untuk mewujudkan penyandang disabilitas yang berdaya secara holistik, mandiri dan inklusif. 

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, bantuan ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan poin kelima, yakni kepedulian terhadap disabilitas. 

"Kami ingin turut hadir dan membantu peningkatan produktivitas penyandang disabilitas, serta mendukung pengembangan ekonomi kreatif sebagai upaya percepatan peningkatan perekonomian di daerah Sumatra Utara, khususnya Danau Toba yang menjadi destinasi wisata prioritas yang ditetapkan pemerintah. Bantuan ini juga selaras dengan arahan Kementerian BUMN untuk penyaluran program bantuan tepat sasaran berdasarkan pemetaan kebutuhan dan kepentingan (social mapping)”, kata Vita. 

Kepala Panti Karya Hephata, Pdt. Binsar Nababan menjelaskan, Hephata berasal dari bahasa Yunani yang berarti terbuka. Karena itu, ia berharap karya Panti Hephata membantu cara pandang masyarakat terhadap penyandang disabilitas, sekaligus terbuka untuk seluruh karya penyandang disabilitas. 

Saat ini, 23 penyandang disabilitas yang telah diasuh dan dibina Panti Karya Hephata telah berhasil menghasilkan berbagai macam produk kreatif, antara lain Kopi Racikan Mertua, kukis kopi, kerupuk olahan ikan, bubuk jahe merah, lilin, dan pernak-pernik gantungan kunci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru