Semula 8 siswa SMK batuk dan anosmia, ternyata 179 siswa positif Covid-19

Sabtu, 05 Desember 2020 | 10:14 WIB Sumber: Kompas.com
Semula 8 siswa SMK batuk dan anosmia, ternyata 179 siswa positif Covid-19

ILUSTRASI. Siswa SMP Negeri 1 Surabaya mengikuti pelaksanaan swab test (tes usap) di halaman sekolah SMPN 1, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/11/2020). Surya/Ahmad Zaimul Haq


COVID-19 - JAWA TENGAH. Sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Jawa Tengah sempat menggelar uji coba pembelajaran tatap muka.

Namun kemudian, delapan orang siswa SMK mengalami batuk, demam serta anosmia (kehilangan penciuman).

Rupanya saat dilakukan tes, terbongkar 179 orang siswa di SMK tersebut positif terinfeksi Covid-19. 

Ketua DPRD Jateng Bambang Kisriyanto mengemukakan, semula ada SMK Negeri di Jawa Tengah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Sekolah tersebut merupakan sebuah sekolah asrama.

Tetapi, belakangan sebanyak delapan siswa kemudian mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19. Mereka mengalami demam, batuk serta kehilangan indra penciuman atau anosmia.

Sebanyak 27 siswa kemudian menjalani tes swab. Mereka dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. 

Baca Juga: Pesan berantai Kota Solo akan mengkarantina pemudik akhir tahun, bukan isapan jempol

Setelah hasil tes tersebut diketahui, Dinas Kesehatan Jateng melakukan tracing di sekolah tersebut. Mereka mengetes 196 siswa di sekolah itu. 

Hasilnya semakin mengejutkan, ternyata 152 orang siswa juga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. 

"Hasilnya hari ini tambah 152 siswa yang positif Covid-19. Sehingga, total yang positif 179 orang. Yang sudah dinyatakan sembuh 5 orang, tinggal 174 siswa yang masih menjalani perawatan," ucap dia. 

Bambang menjelaskan, sekolah tersebut menjadi sebuah klaster setelah ditemukan ratusan siswa SMK positif Covid-19. Uji coba pembelajaran tatap muka akhirnya ditunda sampai tertangani dengan baik. 

"Iya saya sudah mendapat laporan kalau SMK Negeri (Jateng) jadi klaster penyebaran Covid-19 karena banyak siswanya positif. Saya minta ditangani dengan baik sampai hasilnya negatif," kata dia.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun berencana untuk menunda rencana sekolah tatap muka setelah munculnya ratusan siswa terinfeksi Covid-19. 

Baca Juga: Sempat cetak rekor, kasus harian virus corona di Korea Selatan mulai turun

Tak hanya itu, ada pula empat guru SMP di Kabupaten Kudus yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. 

"Kemungkinan besar (PTM Januari 2021) belum karena kalau kita melihat pertumbuhan di seluruh dunia seperti ini apalagi yang di Jawa saja tumbuhnya kaya gini lebih baik kita hati-hati," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada wartawan, Jumat (4/12/2020). 

Bagi sekolah yang tengah melakukan uji coba atau simulasi tatap muka akan dievaluasi secara ketat. Kemudian, uji coba pembelajaran tatap muka di Jateng juga ditutup selama dua hari ini. 

"Begitu ada (yang terpapar) itu saya minta langsung tutup dan tidak ada lagi yang lain. Memang anak-anak ini OTG semua tetapi kita tidak berani untuk kemudian kita meneruskan kalau nanti tidak ada evaluasinya," katanya. 

"Statement saya tidak akan berubah, semua akan bergantung pada kondisi," kata Ganjar. 

Baca Juga: Satgas Covid-19 dorong masyarakat tetap disiplin terapkan protokol kesehatan

Bayangkan, lanjut Ganjar, siswa yang sudah disiapkan saja, berasrama, tidak keluar, itu saja bisa tertular. Penularan ternyata dari orang yang keluar-masuk. 

"Maka kita memang hati-hati betul dan ke Januari itu buat saya harus hati-hati. Termasuk yang di Jepara beberapa waktu lalu. Tutup, jangan lama-lama," Ganjar menjelaskan. 

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Khairina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bermula 8 Siswa SMK Batuk dan Anosmia, Terbongkar 179 Siswa Positif Covid-19"

Selanjutnya: Corona Indonesia, Jumat (4/12): Ada tambahan 5.803 kasus, cuci tangan & jaga jarak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Hasbi Maulana

Terbaru