LRT - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat bicara soal usulan pembangunan LRT dibali yang akan dibangun di bawah tanah.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan saat ini pemerintah tengah mematangkan serangkaian uji kelayakan untuk berbagai opsi termasuk usulan pembangunan LRT dengan konsep underground.
"Uji kelayakan masih berjalan dan memang konsep pembangunan bawah tanah menjadi salah satu konsep yang turut dikaji," kata Adita.
Ditanya soal kemungkinan pembengkakan anggaran untuk pembangunan bawah tanah, Adita menjawab anggaran akan disiapkan dengan mengadopsi kombinasi anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta skema lain seperti creative funding dll.
Baca Juga: LRT Bali Diusulkan Dibangun di Bawah Tanah, Pembiayaan Bisa Bengkak Jadi 3 Kali Lipat
Namun demikian, ia tidak menyebut berapa anggaran yang sudah disiapkan oleh pemerintah terkait pembangunan LRT di Bali ini.
"Kita masih fokus untuk uji kelayakan dulu," ungkap Adita.
Sebelumnya, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Ervan Maksum mengatakan pembangunan LRT di Bali di prediksi akan memakan anggaran tiga kali lebih besar jika dibangun di bawah tanah.
Opsi pembangunan LRT bawah tanah ini lantaran di Bali ada aturan tidak boleh ada bangunan yang lebih tinggi daripada pohon kelapa. Kemudian tidak dapat melakukan pelebaran jalan karena banyaknya pura.
"Makanya satu-satunya cara (pembangunan) harus ke bawah dan ke bawah bisa pembiayaannya 3 kali lipat lebih besar dari pada diatas," kata Ervan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News