Survei: Mayoritas warga Jakarta tak setuju ibu kota pindah ke Kaltim

Selasa, 27 Agustus 2019 | 11:31 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Survei: Mayoritas warga Jakarta tak setuju ibu kota pindah ke Kaltim

ILUSTRASI. Tugu Monas


Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio menganggap, pemindahan ibu kota hanya sekadar wacana jika tanpa ada persetujuan dari DPR.

Meski begitu, Hendri mengakui bahwa kejelasan posisi ibu kota baru yang diumumkan Jokowi akan memberikan legacy kepada Indonesia. Pemerintah juga dianggap sudah percaya diri bahwa DPR akan menyetujui rencana ini, melihat komposisi perolehan kursi koalisi pemerintah yang di atas 50%.

Baca Juga: Pengamat: Ibu kota baru harus ditopang transportasi modern dan ramah lingkungan

Ketiga, kajian mengenai pemindahan ibukota yang sudah lengkap dan menyeluruh. Meski begitu, Hendri menganggap pemerintah perlu menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat mengenai rencana ini agar tidak terkesan terburu-buru.

"Alasan utamanya harus disampaikan kenapa ini harus segera pindah, sehingga masyarakat Jakarta, Kaltim dan Rakyat Indonesia juga bersiap", kata Hendri.

Baca Juga: Meski mendukung, Ridwan Kamil kritik disain ibu kota baru

Survei kepindahan ibu kota ini dilakukan pada tanggal 14-21 Agustus 2019 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Sebanyak 1200 responden diwawancarai secara tatap muka dengan metode pencuplikan multi stage random sampling. Margin of error survei ini adalah +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei ini didanai secara swadaya oleh Lembaga Survei Kedai Kopi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei: Mayoritas Responden di Jakarta Tak Setuju Ibu Kota Pindah"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru