JAKARTA. Calon wakil gubernur Jakarta, Sylviana Murni mengecam tindakan Pemerintah Provinsi Jakarta yang memberikan hukuman skorsing pada petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) alias pasukan oranye yang berfoto dengan latar belakang spanduk Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni.
Ketika menjadi pembicara di depan forum Perempuan Jakarta Asli di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11), Sylviana Murni menginginkan petugas PPSU mendapatkan gaji sesuai kenaikan upah minimum provinsi (UMP) Jakarta, yakni Rp 3,1 juta menjadi Rp 3,3 juta.
Namun, menurutnya, kenaikan gaji bagi petugas PPSU tak perlu diikuti penerapan hukuman skorsing selama tiga bulan. "Memangnya PPSU itu pegawai negeri sipil (PNS). Mana ada aturannya seperti itu," klaim Sylviana.
Ia menilai, pemberian hukuman itu tidak manusiawi mengingat petugas PPSU juga membutuhkan pemasukan bagi keluarga. "Di mana itu hatinya yang berikan hukuman, emang anak istrinya tidak perlu makan," ucap Sylviana.
Sylviana berjanji akan menggerakkan tim suksesnya untuk memberi bantuan pada petugas PPSU yang diskorsing tersebut. "Nanti ada tim sukses yang datang dan berikan bantuan. Kita juga doakan supaya pemberi hukuman diberi hidayah ke jalan yang benar," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menyatakan, pasukan oranye yang berfoto dengan spanduk Agus-Sylvi tidak diizinkan bekerja. Hal itu sebagai konsekuensi skors yang dilayangkan kepada mereka, karena dianggap tidak berlaku netral dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. (Rizal Bomantama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News