Tanam 2.000 Bibit Mangrove untuk Jaga Kelestarian Daerah Pesisir

Senin, 13 Juni 2022 | 22:50 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Tanam 2.000 Bibit Mangrove untuk Jaga Kelestarian Daerah Pesisir

ILUSTRASI. QNET bekerja sama dengan Kodim 1611 Badung untuk melakukan penanaman hutan bakau di Badung, Bali, Senin (13/6).


LINGKUNGAN HIDUP -  BADUNG. QNET bekerja sama dengan Kodim 1611 Badung, Provinsi Bali untuk melakukan penanaman hutan bakau di Indonesia yang bertujuan untuk menjaga merawat dan melestarikan daerah pesisir. 

Hutan bakau adalah salah satu solusi terpenting untuk perubahan iklim dan perlindungan pantai. Mangrove juga sangat berguna untuk melindungi pantai dari erosi. 

Pohon bakau yang tumbuh di pantai dapat melindungi dataran dari gelombang langsung dan mencegah erosi tanah lebih lanjut, yang dapat menyebabkan banjir dan degradasi habitat tumbuhan dan hewan. 

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas lahan mangrove di Provinsi Bali berkisar 2.143,97 hektar. Dalam area ini, 263 hektar dataran pantai tidak memiliki tutupan yang layak dari pohon bakau.

Baca Juga: Jokowi Targetkan Pembangunan 30 Pusat Persemaian dalam 3 Tahun

Pemerintah dan instansi terkait tidak mungkin bekerja sendirian untuk memperluas hutan mangrove. Butuh sinergitas semua elemen masyarakat untuk mendukung program rehabilitasi mangrove melalui program Corporate Social Responsibility dalam menata hutan mangrove.

QNET sebagai perusahaan direct selling atau MLM memandang bahwa hutan bakau atau mangrove memiliki peranan penting, bukan hanya untuk mencegah abrasi tetapi jauh lebih dari itu, keberadaan hutan mangrove sangat penting bagi habitat beberapa spesies burung, kepiting dan hewan-hewan laut.  

"Dan apabila ditata lebih baik lagi dengan menerapkan nilai-nilai ekonomi, hutan mangrove bisa menjadi kawasan wisata dimana akan melebarkan peluang pembukaan lapangan pekerjaan," ujar  General Manager QNET Indonesia, Ganang Rindarko, di kawasan konservasi hutan bakau Badung Bali, seperti dikutip dari rilis, Senin (13/6).

Ganang Rindarko menambahkan bahwa sinergi antara QNET, RYTHM Foundation bersama Kodim 1611 Badung untuk menananam 2.000 bibit bakau merupakan implementasi program CSR QNET untuk lebih menjaga pantai dan wisata di Bali karena salah satu poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yakni poin 14 yang mendorong tata kelola laut dan pantai secara berkelanjutan.

“Bali dan Indonesia sedang berbenah dalam menyambut KTT G20, dimana salah satu agendanya adalah semua pemimpin negara G20 akan berkunjung ke hutan mangrove. Dan QNET ingin ikut membentuk Bali dan pemerintah Indonesia dalam gambaran mengenai prestasi dan komitmen ekonomi hijau Indonesia yang dapat ditunjukkan kepada para anggota delegasi G20 pada KTT G20. ” tegas Ganang Rindarko.

Baca Juga: KLHK Minta Penambahan Anggaran Rp 2,14 Triliun pada 2023

Hadir di tempat yang sama, Komandan Kodim (Dandim) 1611 Badung, Kol. Inf Dodi Triyo Hadi mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi event KTT G20 pada bulan Oktober 2022. 

Salah satu fokus dari pemerintah Indonesia adalah  menunjukkan keseriusan Indonesia dalam merestorasi dan merehabilitasi hutan mangrove, hutan gambut dan lahan kritis sebagai komitmen yang kuat dalam persiapan menghadapi perubahan iklim.

“Sinergitas antara QNET, RYTHM Foundation bersama Kodim 1611 Badung dalam rehabilitasi hutan mangrove di Bali sangat penting dilakukan dalam mendukung program Indonesia. Hutan mangrove mencegah abrasi dan bisa menghadirkan tempat wisata Bali serta meningkatkat roda ekonomi,” tutup Kol. Inf Dodi Triyo Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru