Tanggapan Kemenkominfo Saat Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dimatikan

Selasa, 13 Juni 2023 | 04:09 WIB
Tanggapan Kemenkominfo Saat Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dimatikan

ILUSTRASI. Kemenkominfo) memberikan tanggapannya terkait permintaan warga Baduy yang ingin sinyal internet di wilayah Baduy Dalam dimatikan. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas


Sumber: Kompas.com  | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

INTERNET WARGA BADUY - Akhirnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan tanggapannya terkait permintaan warga Baduy yang ingin sinyal internet di wilayah Baduy Dalam dimatikan. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, pihaknya menghormati permintaan warga Baduy dan akan menindaklanjutinya. 

"Prinsipnya kita hormati permintaan ketua adat Baduy untuk memutus jaringan internet yang masuk ke Baduy Dalam," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (10/6/2023) malam. 

Kendati demikian, menurut Usman, Kemenkominfo masih menunggu surat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak yang belum mereka terima. 

"Pemkab Lebak itu kan mengatakan bahwa mereka mendapatkan surat dari ketua adat Baduy dan katanya akan meneruskan surat itu kepada Kominfo. Nah, kita masih menunggu surat itu," tutur Usman. 

Kalau suratnya sudah diterima, lanjut Usman, Kemenkominfo akan mengundang operator seluler untuk menindaklanjuti permintaan itu. 

Baca Juga: Petani Baduwi Hasilkan 32,5 Ton Jahe Merah untuk Pasok Bahan Baku Farmasi

Pemutusan libatkan operator seluler 

Kemenkominfo menduga, sinyal internet yang ingin diputus oleh warga Baduy adalah jaringan sinyal internet yang sudah beroperasi. 

"Dan yang sudah beroperasi itu kan dioperasikan oleh operator seluler. Jadi kita duduk bersama mencarikan solusinya seperti apa, apakah kita akan memutus jaringan internet ke Baduy Dalam," kata Usman. 

Dalam diskusi itu, pihak-pihak terkait akan memutuskan pelaksanaan teknis pemutusan, apakah diputus atau dialihkan ke daerah-daerah sekitarnya. 

"Kalau sudah operasi kan bukan di Kominfo, tapi di operator seluler. Dan itu kita harus duduk bersama karena Kominfo kan dalam hal ini sifatnya adalah regulator," tandasnya.

Baca Juga: Hadiri Upacara di Istana Merdeka, Wapres Ma'ruf Amin Kenakan Pakaian Adat Banten

Terpisah, pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, menjelaskan, pemutusan jaringan internet di suatu wilayah bisa saja dilakukan. 

"Secara teknis, (penghapusan sinyal internet) sulit dan memerlukan effort (usaha) khusus," ucapnya kepada Kompas.com, Sabtu (10/6/2023). 

Misalnya, kata Alfons, dengan memblokir atau mengacaukan frekuensi pengantar wireless akses. 

"Kita bisa blok WiFi atau seluler dengan alat tertentu. Nanti gelombang satelit juga harus di blok," kata dia. 

"Alat baru lagi karena ada starlink," imbuh Alfons. 

Baca Juga: ​Suku Sunda Berasal dari Bagian Barat Pulau Jawa: Kenali Bahasa dan Rumah Adatnya

Permintaan warga Baduy 

Sebelumnya, Barisan Kolot Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, sepakat untuk meminta penghapusan sinyal internet di wilayahnya. 

Usulan itu disampaikan oleh Pemimpin Lembaga Ada Baudy ke Bupati Lebak melalui sebuah surat. Alasan penghapusan sinyal internet dilakukan karena dinilai berdampak negatif bagi generasi penerus Baduy, terutama mereka yang berada di wilayah Baduy Dalam. 

Keberadaan sinyal internet memudahkan generasi muda untuk mengakses berbagai aplikasi dan konten yang tidak mendidik. 

Permohonan penghapusan sinyal diprioritaskan untuk wilayah Baduy Dalam yang meliputi kampung Cikeusik, Cibeo, dan Cikartawana. 

"Kalau di (Baduy) luar kan masih banyak usaha, jadi masih dibutuhkan untuk bisnis online," tutur Kepala Desa Kanekes, Saija, dilansir dari Kompas.com, Jumat (8/6/2023). 

Usulan tersebut disambut baik oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebab, Imam Rismahyadin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Warga Baduy Minta Sinyal Internet Dimatikan, Ini Kata Kemenkominfo"
Penulis : Alinda Hardiantoro
Editor : Farid Firdaus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua

Terbaru