DKI JAKARTA - JAKARTA. Menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadan, segala kebutuhan masyarakat untuk menyambut Idul Fitri 1442 H sudah mulai dipersiapkan.
Hal ini menyebabkan beberapa pusat perbelanjaan, seperti di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat ramai pengunjung meskipun masih dalam suasana pandemi.
Mengantisipasi hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melakukan respon cepat untuk berkoordinasi dengan setiap kepala Perumda Pasar Jaya.
Tindakan ini, bertujuan agar setiap pengelola pasar lebih mengetatkan pengawasan, sehingga laju kasus aktif Covid-19 bisa dikendalikan secara sistematis.
Sekda Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali, mengatakan telah meminta BP BUMD DKI Jakarta untuk menginstruksikan Perumda Pasar Jaya, agar aktivitas roda perekonomian tetap berjalan di setiap pasar.
Namun, pengunjung tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Kunjungan ke pusat perbelanjaan mulai naik, ini dampaknya ke perusahaan ritel
"Kita akan mengantisipasi segala potensi terjadinya lonjakan kasus aktif, seperti kegiatan di setiap pasar menjelang Lebaran Idul Fitri. Mulai hari ini hingga seterusnya, kita akan menempatkan satgas Covid-19 untuk mengatur pengunjung dan menertibkan pelanggar protokol kesehatan. Intinya, setiap pengunjung dilarang memasuki area pasar jika tidak mengenakan masker," ujar Sekda Marullah.
Sementara itu, Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, menjelaskan pihaknya akan melakukan evaluasi pengawasan, serta mengatur kembali berbagai langkah dalam menertibkan pengunjung di setiap pasar, khususnya Pasar Tanah Abang.
"Kita akan bergerak cepat, dan tidak ada tawar-menawar terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Kita tegaskan bahwa tidak ada pelarangan untuk berbelanja di pasar. Kita hanya akan mengatur kembali skema pengawasan, agar tidak terjadinya kerumunan yang berpotensi menciptakan klaster baru di area pasar," Arief Nasrudin.
Ia juga menegaskan akan mengatur teknis pengawasan terkait jumlah petugas yang akan ditempatkan di setiap pasar.
Hal ini dilakukan supaya tidak ada celah dan peluang terjadinya pelanggar protokol kesehatan, karena DKI Jakarta sedang berjuang menekan angka penyebaran Covid-19 tersebut.
"Kita menegaskan bahwa 'zero tolerance' bagi pedagang dan pengunjung yang melanggar aturan prokes saat memasuki pasar. Ini tidak hanya di Tanah Abang, tapi di seluruh pasar akan kita tindak bagi yang melanggar," tegas Arief Nasrudin.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul: Tekan Laju Kasus Aktif Jelang Lebaran, Pemprov DKI Jakarta Perketat Prokes di Setiap Pasar Ibu Kota
Editor: Dewi Agustina
Selanjutnya: Kebakaran besar di Pasar Kambing Tanah Abang timbulkan kerugian hingga Rp 1 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News