Tekanan inflasi Jakarta bulan Ramadan 2018 terkendali

Senin, 02 Juli 2018 | 19:43 WIB   Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk
Tekanan inflasi Jakarta bulan Ramadan 2018 terkendali

ILUSTRASI. Penjualan daging ayam


Hal tersebut juga mempengaruhi kenaikan tarif angkutan antarkota yang tercatat sebesar 7,71% (mtm), lebih rendah dari rata-rata tiga tahun sebelumnya (10,17% mtm). Berbagai perkembangan harga ini membawa kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 1,09% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata bulan Idul Fitri dalam 3 tahun terakhir (1,25% mtm)

Inflasi yang rendah juga didukung oleh stabilnya perkembangan harga komoditas pada kelompok inti. Kenaikan harga komoditas kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang rendah merupakan pendorong utama stabilnya kelompok inti.

Kelompok ini hanya mengalami inflasi sebesar 0,23% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata bulan Idul Fitri pada 3 tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,54% (mtm).

Terkendalinya harga pangan yang digunakan sebagai bahan baku makanan jadi, turut mendukung pencapaian inflasi yang rendah tersebut.

Terkendalinya inflasi inti sedikit tertahan oleh kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang tercatat sebesar 0,33% (mtm), lebih tinggi dari rata-ratanya (0,15% mtm). Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga sewa rumah sebesar 1,56% (mtm), seiring kenaikan biaya perawatan dan perlengkapan rumah.

Memerhatikan pola pergerakan harga-harga di pasar, dan rencana kebijakan pemerintah di bidang harga, tekanan inflasi pada Juli 2018 diprakirakan akan tetap terkendali. Tibanya tahun ajaran baru sekolah diperkirakan akan menyebabkan inflasi pada kelompok pendidikan meningkat.

Namun, berkurangnya permintaan masyarakat terhadap bahan pangan dan jasa transportasi, seiring berakhirnya perayaan Hari Raya Idul Fitri, akan dapat mengompensasi kenaikan kelompok pendidikan, dan bahkan tekanan inflasi secara keseluruhan diperkirakan lebih rendah.

Penguatan koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI melalui TPID sangat diperlukan untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi tahun 2018, yaitu tetap berada dalam koridor 3,5% ± 1. Pengamanan stok pangan DKI dengan mengoptimalkan peran BUMD serta koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait perlu terus diupayakan.

Pembentukan ekspektasi yang positif bagi masyarakat juga akan selalu dilakukan. Terkendalinya inflasi DKI Jakarta akan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di Ibukota maupun nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru