UMK Batik Catat Penjualan Signifikan di Ajang Gelar Batik Nusantara 2025

Rabu, 06 Agustus 2025 | 19:23 WIB   Reporter: Noverius Laoli
UMK Batik Catat Penjualan Signifikan di Ajang Gelar Batik Nusantara 2025

ILUSTRASI. Acara Gelar Batik Nusantara yang berlangsung pada 30 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta. Tujuh usaha mikro dan kecil (UMK) batik mencatat transaksi Rp 250 juta selama ajang Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025.


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tujuh usaha mikro dan kecil (UMK) batik mencatat transaksi lebih dari Rp 250 juta selama ajang Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025 yang digelar pada 30 Juli–3 Agustus  2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta. 

Selama lima hari pameran, lebih dari 300 lembar batik berbagai bentuk dan motif berhasil terjual. Capaian ini dinilai mencerminkan minat masyarakat yang tetap tinggi terhadap batik lokal, khususnya yang dikemas dalam gaya kontemporer.

"Ini menunjukkan potensi besar UMK batik lokal bila mendapatkan akses pasar yang tepat," ujar Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Sodikin, dalam keterangannya seperti dikutip, Rabu (6/8/2025). Ia menambahkan ketujuh UMK tersebut merupakan binaan Pelindo.

Baca Juga: Strategi YBI dan Kemenperin Tumbuhkan Industri Batik Lewat Gelar Batik Nusantara 2025

Ia menambahkan, gelar Batik Nusantara merupakan pameran dua tahunan yang diselenggarakan Yayasan Batik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. 

Tahun ini, GBN mengusung tema "Bangga Berbatik", yang menekankan batik sebagai identitas nasional sekaligus bagian dari industri kreatif dengan potensi pasar global.

Pameran ini melibatkan lebih dari 200 pelaku UMK di bidang batik dan kuliner Nusantara. Sejumlah pejabat hadir dalam pembukaan GBN 2025, termasuk Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Umum Dekranas Selvi Gibran Rakabuming, serta perwakilan kementerian dan pemerintah daerah.

Salah satu sorotan dalam ajang ini adalah kehadiran Batik Merawit dari Cirebon yang telah mengantongi sertifikasi Indikasi Geografis. Sertifikasi ini dinilai memperkuat legalitas, orisinalitas, dan potensi ekspor produk batik tersebut.

Baca Juga: Kemenperin Gelar Industrial Festival 2025, Sasar Gen Z dan Milenial di Industri

Partisipasi UMK batik dalam GBN 2025 diharapkan tidak hanya meningkatkan transaksi penjualan, tetapi juga memperluas akses promosi dan jejaring pasar, serta membuka peluang kolaborasi lintas sektor dalam mendukung penguatan sektor ekonomi kreatif berbasis budaya.

Selanjutnya: Benjamin Sesko Pilih Manchester United, Tolak Tawaran Newcastle

Menarik Dibaca: Hingga Juli, Railink Catat 4 Juta Penumpang Naik KA Bandara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru