BMKG menjelaskan bahwa cuaca ekstrem di Sumatera Utara dipicu dua sistem cuaca signifikan, yakni Siklon Tropis KOTO yang berkembang di Laut Sulu dan bibit Siklon 95B yang terpantau di Selat Malaka.
Keduanya memicu peningkatan pembentukan awan konvektif, hujan lebat, serta angin kencang di wilayah Sumatra bagian utara.
Bibit Siklon 95B turut memicu hujan ekstrem di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau, serta menyebabkan gelombang tinggi mencapai 4 meter di sejumlah perairan.
Baca Juga: Banjir Bandang Rendam Tapanuli Tengah, Jalan Amblas dan Puluhan Warga Diungsikan
Sementara Siklon Tropis KOTO meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah barat Indonesia dan memicu gelombang tinggi hingga 2,5 meter di beberapa perairan timur Indonesia.
BNPB terus memantau kondisi di wilayah Tapanuli Raya dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan darurat. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan, khususnya di daerah bantaran sungai, lereng perbukitan, dan titik rawan longsor.
Warga juga diimbau segera mengungsi ke tempat aman apabila hujan deras turun lebih dari satu jam serta terus memantau informasi cuaca resmi dari BMKG dan petugas di lapangan.
Selanjutnya: Budi Gadai Nilai Permintaan Gadai Diperkirakan Tetap Tinggi Jelang Akhir Tahun
Menarik Dibaca: Ramalan Kesehatan Shio Tahun 2026, Jangan Abaikan Stres!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News