ANGKUTAN HAJI – JAKARTA. Pesawat Saudia Airlines dari Jeddah, Arab Saudi, dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (17/6/2025).
Penyebabnya adalah ancaman bom. Akibat peristiwa ini, 442 penumpang, yang merupakan jemaah haji asal Depok dan Bekasi, Jawa Barat, baru akan dipulangkan pada Rabu (18/6/2025) pagi. Sementara itu, pada Selasa malam, mereka menginap di hotel yang berada di dekat Bandara Kualanamu.
"Estimasi mereka dikembalikan Insya Allah besok kurang lebih pukul 08.00 sampai pukul 09.00," ujar Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II, Medan, Asri Santosa, saat memberikan keterangan pers di Bandara Kualanamu.
Baca Juga: Ada Ancaman Bom, Pesawat Haji Saudia Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu Medan
Asri mengatakan, lamanya para penumpang kembali ke tempat asal disebabkan proses pemeriksaan barang dari jemaah yang cukup memakan waktu. Dia mengatakan, ada sekitar 2.000 tas jemaah yang diperiksa untuk memastikan ancaman bom benar-benar tidak ada. Sejauh ini, tidak ditemukan benda mencurigakan atau menyerupai bom.
"Pak Kapolda dan jajarannya sudah yakin bahwa ini tidak akan terjadi seperti apa yang tidak kami inginkan," kata Asri.
Dia juga memastikan bahwa kondisi penumpang saat ini dalam keadaan baik. Asri lalu menjelaskan bahwa ancaman bermula saat Kementerian Perhubungan mendapat e-mail dari seseorang di Mumbai, India, pada pukul 07.30 WIB. Ancaman itu menyebut bahwa di pesawat Saudia Airlines tersebut ada bom.
"Di situ dijelaskan bahwa pesawat akan diledakkan ketika nanti landing di Jakarta," ujar Asri.
Baca Juga: Lion Air Layani 15 Kloter Pemulangan Jemaah Haji 1446H/2025 melalui Debarkasi Padang
Selanjutnya, kata Asri, pihaknya melakukan penanganan gawat darurat dengan mengaktifkan EOC (Emergency Operation Center). Sekitar pukul 10.44 WIB, pesawat pun mendarat darurat.
"Kemudian setelah aktif (EOC), kami langsung berkoordinasi dengan aparat, terutama kepolisian, TNI Angkatan Udara, dan TNI Darat serta petugas Avsec," ujar Asri.
Lalu, kata Asri, tim gabungan memindahkan semua penumpang dan melakukan pemeriksaan pesawat untuk mendeteksi apakah ada bom di sana.
"Setelah itu, tim gabungan Jihandak turun dengan pakaian lengkap untuk mengamankan seluruh bagian pesawat, dari mulai kabin kargo sampai hal yang sekecil-kecilnya. Sampai saat ini belum didapatkan ancaman bom tersebut," katanya.
Selanjutnya: Pembayaran Bonus Karyawan Molor, Setoran PPh 21 pada Mei 2025 Anjlok
Menarik Dibaca: IHSG Dibuka Melemah 0,2%, Ini Deretan Saham Top Gainers dan Losers (18/6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News