Warga Kutai ubah limbah plastik jadi paving block lewat bank sampah

Sabtu, 19 Juni 2021 | 13:57 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Warga Kutai ubah limbah plastik jadi paving block lewat bank sampah

ILUSTRASI. Aktifitas pengolahan sampah plastik di Bank Sampah Mittran Bekasi, Jawa Barat. KONTAN/Cheppy A. Muchlis. Foto Masuk : Kamis 130307


LINGKUNGAN HIDUP - JAKARTA. Kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah mandiri makin meningkat dengan cara mendirikan bank sampah. Tujuannya demi lingkungan yang hijau dan bersih dari sampah. Salah satunya dilakukan warga Desa Suka Maju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Mereka mendirikan Bank Sampah Mandiri.

Program tersebut juga menjadi salah satu program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang di bina oleh PT. Sumalindo Hutani Jaya II (SHJ II), dimana program yang didukung berupa pembangunan Workshop Bank Sampah. Dengan adanya pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga, penyerapan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang. Rata-rata sampah yang terkumpul di Bank Sampah Mandiri mencapai 1.180 Kg/bulan dari sekitar 200 nasabah aktif yang juga warga sekitar.

Bank sampah ini sebaiknya dimaksimalkan penyerapannya pada lingkup rumah tangga karena sebagian sampah itu bermanfaat. Seperti contoh sampah organik yang sudah dipilah bisa dijadikan kompos dan bermanfaat untuk penghijauan daerah sekitar.

Baca Juga: Anies: Kita di rumah saja pada Sabtu-Minggu, jangan bepergian

Ketua BSM, Yayuk Sehaty (45) mengatakan, awal berdiri BSM, mereka melihat di sana-sini terdapat banyak sampah plastik yang berantakan dan berserakan di sekitar. Apalagi setelah kegiatan hajatan atau acara-acara.

Mereka pun mempunyai inisiatif bersama anak-anak muda karang taruna membuat bank sampah. “Saat ini sudah terkumpul banyak bahan baku dan dari bahan baku itulah awal mula terbentuknya bank sampah,” ujarnya.

Menurut dia, bank sampah dipergunakan untuk membuat produk seperti lampion, kerajinan/cinderamata dan juga membuat paving block dari limbah plastik dan produk paving block ini sudah berjalan sesuai dengan keinginan dan sekarang di lingkungan sekitar tidak ada lagi sampah yang terbuang, semua sampah yang bisa dilebur digunakan dalam bahan baku paving block.

Baca Juga: Perbanas fasilitasi vaksinasi gotong royong bagi 65.000 karyawan bank

Pembuatan paving block bisa mencapai 50-100 pcs per harinya. Untuk pembuatan paving block 1 pcs membutuhkan 2 kg sampah plastik, jadi dalam sehari pembuatan sampai 100 pcs maka sampah plastik yang diolah mencapai 200 kg per hari dan lingkungan akan terbebas dari sampah plastik. “Produk paving block ini sendiri dihargai sebesar Rp 10.000 per pcs,” bebernya.

Dengan adanya program DMPA Bank Sampah ini PT. Sumalindo Hutani Jaya II sepenuhnya mendukung kegiatan ini karena merupakan kebanggaan dari Desa Suka Maju dan PT. Sumalindo Hutani Jaya II terutama produk paving block ini satu-satunya yang ada di Kalimantan Timur.

Yayuk berharap, ke depan BSM bisa lebih maju lagi dan menghasilkan produk-produk lain selain paving block. Kegiatan ini juga mampu menyerap tenaga kerja sekitar sehingga anak-anak yang pengangguran tidak lagi bingung mencari pekerjaan. “Karena kami di sini mempunyai motto “lebih baik hidup dari sampah dari pada hidup menjadi sampah” ujar Yayuk.

Selain Program DMPA Bank Sampah Mandiri ini Desa Suka Maju bersama PT. Sumalindo Hutani Jaya II juga menjalankan program DMPA Peternakan Kambing dan Holtikutura Jahe Gajah.

Perkembangan terus dirasakan oleh Kelompok Ayu Maju penerima bantuan program peternakan kambing. Kelompok ini telah menerima tahap awal dalam bentuk 10 ekor kambing dengan total Rp 27.000.000 pada bulan September 2020 lalu dengan sistem bergulir. Dan saat ini sudah berkembang biak bertambah 3 ekor kambing. 

Sedangkan Program DMPA Holtikutura Jahe Gajah saat ini masih proses pertumbuhan dan diharapkan setelah panen mampu di rasakan manfaatnya oleh kelompok penerima dan mampu berkembang lebih besar lagi. 

Selanjutnya: Bodetabek dan Bandung Raya mulai bisa lakukan vaksinasi warga usia 18 tahun ke atas

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tendi Mahadi

Terbaru