Wilmar Terapkan Kebijakan Tanpa Deforestasi, Gambut dan Eksploitasi ke Pemasok TBS

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:46 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Wilmar Terapkan Kebijakan Tanpa Deforestasi, Gambut dan Eksploitasi ke Pemasok TBS

Supplier and Engagement Lead Wilmar, Surya Purnama memberi pemaparan?dalam pelaksanaan Lokakarya Multipihak Pengelolaan Sawit Berkelanjutan di Aceh Bagian Selatan di Subulussalam, Aceh , Rabu (15/5/2024).


Dalam kesempatan tersebut, Kepala Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh, Hadi Sofyan, mengapresiasi kolaborasi perusahaan dalam membantu pemerintah mewujudkan proteksi Suaka Margasatwa (SM) Rawa Singkil.

Kawasan konservasi seluas lebih dari 80 ribu hektare ini menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa dilindungi seperti Harimau Sumatera, Orangutan Sumatera, dan berbagai jenis burung.

Keberadaan SM Rawa Singkil terancam oleh aktivitas pembukaan lahan untuk perkebunan sawit. Peran sektor swasta sangat penting untuk memastikan rantai pasok mereka tidak berasal dari kawasan tersebut. 

“BKSDA juga telah berupaya keras melakukan proteksi melalui berbagai kegiatan seperti patroli, restorasi, dan penegakan hukum,” kata Hadi.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Benahi Regulasi dan Hukum di Sektor Kelapa Sawit

Koordinator Sustainability Forum Konservasi Leuser (FKL), Hendra Syahrial, menambahkan bahwa Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) merupakan zona hutan terluas di Asia Tenggara. 

Kawasan ini telah dideklarasikan sejak 1934 oleh masyarakat Aceh dengan tujuan menjaga hutan dari rencana pengembangan tambang dan logging oleh pemerintah Hindia Belanda.

"Secara garis besar, FKL bukanlah lembaga yang anti-sawit. Ini adalah lembaga yang menolak pengembangan sawit pada area yang bervegetasi hutan," tutur Hendra.

Ia menilai, pengembangan sawit pada area vegetasi hutan akan mengakibatkan kehilangan tutupan hutan serta ancaman bagi keanekaragaman hayati. Selain itu, hal ini juga akan menyebabkan banjir dan kehilangan sumber air bersih bagi masyarakat. "Ini akan merugikan kita dan anak cucu kita di masa depan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru