COVID-19 - Jakarta. Warga Jawa Barat harus meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Mengingat, jumlah zona merah Covid-19 di Jawa Barat semakin banyak.
Melansir data Satgas Covid-19, jumlah daerah berstatus zona merah Covid-19 di Jawa Barat per 27 Juni 2021 mencapai 11 kabupaten/kotan. Padahal, pekan sebelumnya Jawa Barat tidak terdapat zona merah Covid-19.
Secara keseluruhan, zona merah Covid-19 di Indonesia per 27 Juni 2021 mencapai 60 wilayah. Per tanggal 20 Juni 2021 ada 29 daerah berstatus zona merah Covid-19.
Zona merah Covid-19 adalah daerah berisiko tinggi penularan virus corona penyebab Covid-19. Satgas Covid-19 memperbarui data zona penularan virus corona, dari zona merah, zona hijau, dan zona oranye setiap minggu.
Pulau Jawa menyumbang sebagian besar jumlah zona merah Covid-19 di Indonesia. Seluruh provinsi di Pulau Jawa memiliki daerah berstatus zona merah Covid-19.
Jawa Tengah tetap menjadi provinsi dengan zona merah Covid-19 terbanyak di Indonesia. Ada 22 kabupaten/kota berstatus zona merah Covid-19 di Jawa Tengah.
Dengan jumlah itu, artinya lebih dari separuh wilayah Jawa Tengah berstatus zona merah Covid-19. Asal tahu saja, Jawa Tengah memiliki 35 kabupaten/kota.
Namun lonjakan jumlah zona merah corona terbanyak berasal dari Jawa Barat. Kini ada 11 kabupaten/kota di Jawa Barat berstatus zona merah corona.
Padahal, Jawa Barat hanya terdiri dari 27 kabupaten/kota. Artinya, lebih dari sepertiga wilayah di Jawa Barat berstatus zona merah Covid-19.
Baca juga: Cara meningkatkan daya tahan tubuh bagi lansia untuk mencegah Covid-19
Berikut daftar zona merah Covid-19 di Indonesia berdasarkan data terbaru, 27 Juni 2021:
Zona Merah Covid-19 di Sumatra Utara
- Kota medan
- Kota Padang Sidimpuan
Zona Merah Covid-19 di Sumatra Selatan
- Kota Palembang
Zona Merah Covid-19 di Aceh
- Aceh Tengah
Zona Merah Covid-19 di Kepulauan Riau
- Bintan
- Kota Batam
Zona Merah Covid-19 di Lampung
- Pringsewu
Zona Merah Covid-19 di Bengkulu
- Kota Bengkulu
Simak daftar zona merah Covid-19 lainnya di halaman selanjutnya
Zona Merah Covid-19 di Kalimantan Tengah
- Kota Palangkaraya
- Kota Pontianak
Baca juga: Cara menyembuhkan anak yang positif Covid-19 saat isolasi mandiri di rumah
Zona Merah Covid-19 di Jawa Tengah
- Wonogiri
- Kudus
- Kota Semarang
- Kota Pekalongan
- Blora
- Pati
- Kendal
- Brebes
- Kebumen
- Sukoharjo
- Grobogan
- Temanggung
- Tegal
- Kota Magelang
- Purworejo
- Wonosobo
- Sragen
- Demak
- Semarang
- Klaten
- Jepara
- Kota Salatiga
Zona Merah Covid-19 di Jawa Barat
- Bandung
- Kota Depok
- Cirebon
- Kota Bandung
- Garut
- Bandung Barat
- Kuningan
- Majalengka
- Indramayu
- Karawang
- Kota Cimahi
Simak daftar zona merah Covid-19 lainnya di halaman selanjutnya
Zona Merah Covid-19 di Yogyakarta
- Sleman
- Kulon Progo
- Bantul
- Gunungkidul
- Kota Yogyakarta
Zona Merah Covid-19 di Jakarta
- Jakarta Selatan
- Jakarta Pusat
- Jakarta Barat
- Jakarta Timur
- Jakarta Utara
Zona Merah Covid-19 di Jawa Timur
- Bondowoso
- Kota Madiun
- Banyuwangi
Baca juga: Covid-19 meledak, zona merah corona per 27 Juni 2021 melonjak jadi 60, ini rinciannya
Zona Merah Covid-19 di Banten
- Kota Tangerang
- Kota Tangerang Selatan
- Lebak
- Tangerang
Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:
Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:
Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk
PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online
Baca juga: Puncak lonjakan Covid-19 diramal Juni, ini yang harus dilakukan
Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)
Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Kategori Zona Risiko
Setiap indikator (indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan) diberikan skoring dan pembobotan lalu dijumlahkan. Hasil perhitungan dikategorisasi menjadi 4 zona risiko yaitu :
- Zona Risiko Tinggi : 0 - 1.80
- Zona Risiko Sedang : 1.81 - 2.40
- Zona Risiko Rendah : 2.41 - 3.0
- Zona Tidak Terdampak : Tidak tercatat kasus COVID-19 positif
- Zona Tidak Ada Kasus : Pernah terdapat kasus di wilayah tersebut namun tidak ada penambahan kasus baru dalam 4 minggu terakhir & angka kesembuhan ≥95%
Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, semakin banyak daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Awas, lebih dari 50% wilayah di Jawa Tengah zona merah corona per 27 Juni 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News