JAKARTA. Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang, Banten, mencatat sudah ada sekitar 1.800 pekerja yang dirumahkan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir akibat dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Abduh Surahman mengatakan, perusahaan terpaksa melakukan PHK karena melemahnya rupiah membuat biaya operasional semakin tinggi.
"Ditambah lagi daya beli masyarakat mengalami penurunan sehingga membuat langkah pengurangan karyawan," katany, Kamis (27/8).
Ia mengatakan, sebanyak 10 perusahaan garmen dan tekstil di Kota Tangerang, terancam tutup akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Perusahaan garmen dan tekstil tersebut mengalami kendala dalam memenuhi kebutuhan bahan baku impor.
Perusahaan sendiri telah berkonsultasi dengan Dinas Tenaga Kerja guna membahas masalah keuangan yang mereka hadapi. Bahkan, jika pelemahan rupiah semakin parah, kemungkinan terjadinya PHK akan kembali berlanjut.
Saat ini, lanjutnya, sejumlah perusahaan telah mengurangi kapasitas produksi serta jam kerja pegawai sejak sebulan lalu. "Ini dilakukan untuk mempertahankan produksi. Tetapi kalau sampai dua bulan ke depan masih seperti ini kondisi ekonomi maka perusahaan akan melakukan pengurangan karyawan," ujar Abduh.
Meski demikian, perusahaan yang melakukan ekspor tidak terpengaruh pelemahan rupiah. "Di sisi lain, untuk yang ekspor tidak ada masalah," kata Abduh.
Sementara itu, untuk mengatasi pengangguran di Kota Tangerang, pihaknya akan melakukan bursa kerja dalam waktu dekat. "Kami akan optimalkan bursa kerja dalam waktu dekat ini," papar Abduh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News