Ada 15 perawat positif corona, Poliklinik RSUD Kota Depok ditutup

Sabtu, 23 Mei 2020 | 12:15 WIB Sumber: Kompas.com
Ada 15 perawat positif corona, Poliklinik RSUD Kota Depok ditutup

ILUSTRASI. Perawat memakai masker pelindung berpartisipasi dalam sebuah acara untuk memperingati Hari Perawat Internasional di Rumah Sakit Tongji, Wuham, kota di China yang paling parah terkena penyakit virus corona (COVID-19), di Provinsi Hubei, China, Selasa (12/5


DAMPAK VIRUS CORONA - DEPOK. Poliklinik Rumahsakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok tutup selama 14 hari ke depan. Penyebabnya, sebanyak 15 perawat di RSUD Kota Depok positif terjangkit virus corona baru pada Kamis (21/5) lalu. 

Penutupan poliklinik guna menghindari peluang penularan virus corona dari perawat ke pasien umum alias pasien non-Covid-19. 

Selain itu, Direktur RSUD Kota Depok Devi Maryori meminta 15 perawat yang positif mengidap virus corona menjalani isolasi di RSUD agar menghindari penularan ke keluarga. 

"Ada beberapa ruangan yang sudah kami siapkan bila ada tenaga kesehatan sakit. Semua tenaga kesehatan yang positif saya minta untuk dirawat di RSUD. Arahan Gugus Tugas juga seperti itu, supaya mengantisipasi penularan ke keluarganya," kata Devi, Jumat (22/5), kepada Kompas.com. 

Baca Juga: Polisi izinkan warga mudik lokal di Jabodetabek

Sejauh pelacakan kontak, kemungkinan penularan ke perawat RSUD Kota Depok telah terjadi selama beberapa pekan tanpa diketahui, lantaran melibatkan orang-orang tanpa gejala. 

Sebanyak 15 perawat terkonfirmasi positif Covid-19 sudah terjangkit virus corona sejak dua pekan lalu, usai menjalani swab. Sebab, sempat berkontak dengan sembilan perawat lain yang terlebih dahulu positif Covid-19.

"Jadi intinya, sebelumnya sudah ada juga (perawat) yang positif karena screening rapid test. Dari rapid test, kami lanjutkan ke swab, ada beberapa yang positif, awalnya sembilan (perawat)," ujar Devi. 

"Kami lakukan tambahan swab ke mereka yang berkontak dengan yang positif, akhirnya dapatlah yang 15 ini," imbuh dia. 

Baca Juga: Inilah imbauan Gubenur Anies Baswedan kepada warga Jakarta menjelang Lebaran 2020

Ke-24 perawat itu tidak menampakkan gejala sakit, meskipun di dalam tubuh mereka sudah ada virus corona. Pertanyaannya, dari mana kesembilan perawat pertama tertular Covid-19? 

"Tidak jelas. Perawat sudah melakukan pelayanan sesuai dengan protokol kesehatan, sesuai zonasi. Tetapi, diduga bisa saja ada pasien-pasien yang OTG (orang tanpa gejala), yang tidak jujur kepada perawat," ungkap Devi.
 
"Kita kan enggak tahu. Sekarang banyaknya kan OTG. Pasien itu sepertinya sehat, tapi ternyata dia menularkan. Itu baru dugaan," kata dia. 

Devi menjelaskan, total 24 perawat di RSUD Kota Depok yang positif virus corona tidak ada yang melayani pasien di zona Covid-19. Mereka bertugas di poliklinik yang buka tiga kali sepekan dan menerima pasien non-Covid-19. 

Baca Juga: Mulai hari ini keluar masuk Jakarta wajib punya SIKM, begini cara mengurusnya

Sesuai protokol layanan di poliklinik, Devi bilang, para perawat hanya wajib mengenakan alat pelindung diri (APD) level 1. 

Sebagai perbandingan, para perawat pasien positif Covid-19 harus menggunakan APD level 3 dengan tabir wajah (faceshield), masker N95, dan baju hazmat coverall. 

Dari sana, Devi menduga, sumber penularan Covid-19 terhadap para perawat RSUD Kota Depok berawal dari pasien OTG Covid-19 yang dirawat dengan protokol pasien umum.

Penulis: Vitorio Mantalean

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Pembawa Virus Corona Tak Tunjukkan Gejala, Tularkan Covid-19 ke 24 Perawat di Depok"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru