PEKALONGAN. Aktivitas lelang ikan di Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak dua hari terakhir lumpuh total karena tidak ada satu pun kapal nelayan yang membongkar hasil tangkapan mereka.
Kepala TPI Kota Pekalongan Kasim Sumadi di Pekalongan, Rabu (23/9), mengatakan ombak besar dan angin kencang di perairan Laut Jawa mengakibatkan para nelayan memilih tidak melaut.
"Sejak Selasa dan Rabu tidak ada satu pun kapal besar maupun kapal kecil yang membongkar hasil tangkapan ikan sehingga aktivitas lelang lumpuh," katanya.
Menurut dia, pada Senin (21/9), produksi ikan hasil tangkapan para nelayan hanya sekitar 72 ton atau senilai Rp 350 juta, pada Selasa dan Rabu, aktivitas lelang ikan lumpuh.
Saat ini, kata dia, para nelayan arek-arek lebih memilih pulang ke kampung halamannya, yaitu Juana, Kabupaten Pati, dan Tuban, Jawa Timur.
"Adapun, kapal fisher atau kapal di atas 30 grostone (GT) masih berlayar karena mereka berangkat sekitar akhir Juli 2015," katanya.
Ia memperkirakan aktivitas lelang ikan di TPI akan kembali ramai sekitar akhir September dan Oktober mendatang karena kapal jenis fisher mulai membongkar hasil tangkapan ikan.
"Kami perkirakan aktivitas lelang ikan akan mencapai puncaknya pada November mendatang karena para nelayan sudah kembali berlayar setelah dua hingga tiga bulan mencari ikan di laut," katanya.
Dampak kelangkaan pasokan ikan, kata dia, harga ikan melonjak hingga Rp 2.000 per kilogram sampai Rp 5.000.
"Harga ikan kecil, seperti cumi-cumi semula Rp 19.000 per kilogram naik menjadi Rp 21.000, sedangkan ikan besar jenis dorang semula Rp 45.000 per kilogram naik menjadi Rp 50.000," katanya. (Kutnadi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
