VIRUS CORONA - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah mengingatkan warga Jakarta terkait libur panjang yang menjadi penyebab lonjakan kasus virus corona di DKI Jakarta, tepat sehari sebelum libur panjang 28 Oktober-1 November 2020 berlangsung. Dia mengatakan, September lalu terjadi lonjakan kasus virus corona di Jakarta yang disebabkan oleh klaster keluarga akibat libur panjang di bulan agustus.
Dia mengingatkan jangan sampai itu kembali terulang dan menyia-nyiakan perjuangan Pemprov DKI Jakarta bersama masyarakat yang selama ini patuh terhadap protokol Covid-19.
"Libur panjang memang menggoda, tapi Covid-19 masih ada di sekitar kita. Jangan sia-siakan upaya kita bersama selama ini," kata Anies dalam akun Instagram pribadinya, Selasa (27/11/2020) lalu.
Namun hal serupa terjadi lagi. Setelah libur panjang akhir Oktober dua minggu berlalu, kasus penularan covid-19 di DKI Jakarta kembali meningkat.
Baca Juga: Kasus corona Indonesia naik 3,9% sepekan ini, DKI Jakarta penyumbang terbanyak
Tercatat kasus harian mulai menunjukan angka di atas 1.000 kasus per hari. Evaluasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi menunjukan data-data yang tak bisa dibantah berkaitan dengan peningkatan kasus pascalibur panjang.
Mulai dari rekor lonjakan kasus baru Covid-19 yang terjadi Sabtu (21/11/2020) lalu, tercatat sebanyak 1.579 kasus, tingkat keterpakaian fasilitas kesehatan untuk Covid meningkat menjadi 70-73 persen dan kepatuhan masyarakat terhadap penerapan protokol yang menurun.
Baca Juga: Gubernur Anies berencana sederhanakan proses perizinan pembangunan di DKI Jakarta