Diakui Yoga kepadatan lalu lintas di Jalan Layang MBZ itu sangat riskan, karena tidak terdapat rest area. "Karena sulit untuk mengakses keluar, harus ikut arus sepanjang 38 kilometer," tuturnya.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menambahkan, ada sejumlah kantong parkir di Jalan Layang MBZ yang bisa digunakan untuk keadaan darurat.
Jasamarga Toll Operator (JMTO) juga menyiagakan personel atau petugas untuk membantu pengguna tol ketika terjadi masalah seperti Kecelakaan.
"Sebenarnya di jalur itu ada disiapkan untuk keadaan sangat-sangat emergency itu ada titik kantong (parkir), dan itu ada akses jalan untuk turun ke bawah, kalau ternyata ada hal yang sangat emergency yang membutuhkan evakuasi," ungkapnya.
Pada lokasi parking bay atau kantong parkir darurat tersebut, pihaknya menyiapkan petugas untuk antisipasi keadaan darurat.
Jasa Marga juga menyiapkan armada kendaraan roda dua ketika kepadatan itu terjadi. Kendaraan roada dua ini ditugaskan untuk membawa BBM, ataupun penanganan-penanganan cepat yang tidak bisa di-deliver oleh kendaraan roda empat.
"Kemudian juga kita siapkan goody bag-goody bag (makanan), untuk membantu pengguna MBZ yang mengalami kepadatan," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Antisipasi Kemacetan Tol MBZ, Jasa Marga Siapkan Skenario Buka-Tutup"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News