PALEMBANG. Dewan Pembina Asosiasi Pertambangan Batubara Sumatera Selatan Andi Asmara mendukung rencana pemerintah membangun sabuk konveyor. Alat ini untuk mengatasi persoalan transportasi yang sudah menahun.
"Selama ini, proses pengangkutan hanya dapat dilakukan dengan menggunakan truk lantaran belum tersedianya fasilitas transportasi untuk pengangkutan batubara memadai, dan ini jelas tidak efektif," kata Andi di Palembang, Senin (9/1).
Dia mengatakan, pengangkutan batubara dengan menggunakan truk terbukti tidak efektif karena membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga proses pengangkutan tidak optimal.
Selama ini truk batubara yang melewati jalan umum dibatasi aktivitasnya dari pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Kondisi ini telah menghambat proses distribusi yang berakibat pada perusahaan batubara swasta di Sumsel hanya bisa mengangkut sekitar empat juta ton, jauh dari prediksi produksi di awal tahun yakni sekitar 10 juta ton batubara per tahun.
"Banyak dari perusahaan tersebut belum menggunakan kereta batubara rangkaian panjang (babaranjang), karena proses administrasi yang cukup sulit. Sementara, dua jalur khusus angkutan batubara yang tengah dibangun diperkirakan baru selesai pada 2018," kata dia.
Pembangunan jalan khusus juga terkendala masalah pasang surutnya air sehingga pembangunan tertunda.
"Dengan pembangunan belt conveyor diharapakan produksi sejumlah perusahaan batubara dapat meningkat dari yang semula hanya 4 juta ton menjadi 21 juta ton per tahun. Hal ini tentu akan mendorong perekonomian di Sumsel," kata dia.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana membangun belt conveyor sepanjang 213 kilometer dari Kabupaten Lahat menuju Pelabuhan laut Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin untuk memudahkan mengangkut batubara.
Kepala Bidang Pertambangan Umum Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Selatan Aries Syafrizal mengatakan, pembangunan belt conveyor ini untuk mengatasi permasalahan angkutan yang terjadi dari tahun ke tahun dalam penyaluran batubara.
"Saat ini pemerintah tengah membahas rincian pembangunan belt conveyor dengan pihak investor yakni PT Tanah Laut Tbk," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News