Bandara Komodo bakal berstatus bandara internasional mulai Juni nanti

Jumat, 07 Februari 2020 | 13:43 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Bandara Komodo bakal berstatus bandara internasional mulai Juni nanti

ILUSTRASI. Bandara Komodo bakal berstatus Bandara Internasional mulai Juni nanti.KONTAN/Fransiskus Simbolon/07/05/2013


BANDARA -JAKARTA. Bandara Komodo bakal berstatus Bandara Internasional mulai Juni nanti. Hal tersebut usai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan penandatangan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan Konsorsium Cinta Airport Flores (CAF) yang terdiri dari Cardig Aero Service dan Changi Airports International akan mengelola bandara di Labuan Bajo ini.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebutkan untuk itu bandara tersebut melakukan pemanjangan landas pacu (runway). "Kemenhub akan melakukan perpanjangan runway bandara sehingga perwakilan dari Changi bisa siap terbangkan ke Changi pada Juni," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/2).

Baca Juga: Kemenhub dan konsorsiun CAS teken kerja sama untuk membangun Bandara Komodo

Adapun pemanjangan landasan pacu itu akan dilakukan secara bertahap. Ia menyebutkan saat ini tim dari Kemenhub sudah akan mempersiapkan proses tersebut.

Budi menyebut, pada Juni nanti diharapkan sebagian proses pemanjangan landas pacu dapat selesai. Secara total, tahap pertama akan diperpanjang menjadi 2.600 meter. "Setelah itu menjadi 2.700 m sampai 2.750 meter," terangnya.

Setelah pengembangan selesai, Bandara Komodo akan mampu menampung pergerakan penumpang hingga 4 juta per tahun. Sedangkan kapasitas kargo mencapai 3.500 ton pada 2044.

Dengan status internasional, Bandara Komodo akan menampung penerbangan langsung rute luar negeri. Sejauh ini, disebutkan bandara itu memungkinkan penerbangan asing yang akan mendarat adalah maskapai dari Singapura dan Australia.

Baca Juga: Kementerian PUPR alokasikan Rp 5,2 triliun kembangkan kawasan wisata superprioritas

Sekedar informasi, konsorsium tersebut membentuk Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang bernama PT Cinta Airport Flores (CAF). Dalam konsorsium tersebut, Cardig Aero Service menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 80%. Sedangkan, sisanya sebesar 20% digenggam oleh Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd.

Konsorsium ini akan melakukan investasi sebesar Rp 1,2 triliun dengan biaya operasional Rp 5,73 triliun selama 25 tahun atau sampai 2044.

Budi Karya menambahkan dengan adanya skema KPBU untuk pengembangan Labuan Bajo, maka dana yang sebelumnya untuk mengembangkan daerah tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur di daerah lainnya. Menurutnya, hal itu juga sebagai upaya mempercepat progres pembangunan 5 destinasi pariwisata prioritas.

"Kami lakukan ini supaya uang yang semestinya untuk mengembangkan Labuan Bajo, kami bisa membangun pelabuhan atau bandara yang ada di Papua, Aceh, Sulut, dsb," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Handoyo .

Terbaru