Nusa Tenggara Barat
- Lombok Timur (88 hari)
- Bima (85 hari)
- Dompu (85 hari)
Nusa Tenggara Timur
- Kota Kupang (92 hari)
- Belu (91 hari)
- Sumba Timur (89 hari)
- Sabu Raijua (76 hari)
- Kabupaten Kupang (64 hari)
Namun, Ardhasena menekankan, tidak semua wilayah di kabupaten atau kota tersebut yang mengalami kondisi kering.
Berisiko kebakaran di daerah tidak hujan
Ardhasena melanjutkan, wilayah yang mengalami hari tanpa hujan (HTH) lebih dari dua bulan dikategorikan sebagai ekstrem panjang.
"Berpotensi mengalami kekeringan meteorologis (berupa) kekurangan curah hujan," tuturnya.
Kondisi tersebut berdampak pada berkurangnya ketersediaan air tanah, kekeringan pada lahan pertanian, serta potensi lain seperti kebakaran hutan atau lahan.
Terkait hal tersebut, BMKG telah memberikan Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis dengan status awas untuk beberapa daerah di Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tengara Timur.
Ardhasena memberikan rekomendasi hal yang dapat dilakukan oleh warga di wilayah-wilayah yang tidak mengalami hujan selama lebih dari 60 hari.
Wilayah ini juga berpotensi mengalami peluang curah hujan rendah atau dengan kapasitas kurang dari 20mm dalam beberapa waktu ke depan.
"Meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian kebakaran hutan, lahan, dan semak, terutama pada wilayah yang teridentifikasi sebagai wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan," imbau dia.
Baca Juga: Udara Makin Dingin, Simak Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini, Rabu (24/7)
Menurutnya, warga juga perlu mengadopsi metode pertanian yang lebih tahan terhadap kondisi kering di wilayah yang tanpa hujan dalam waktu lama. Contohnya, budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.
"Hemat penggunaan air bersih dalam kehidupan sehari-hari," tambah dia.
Ardhasena juga mengajak masyarakat Indonesia selalu memperbarui informasi terkini terkait kondisi cuaca dan iklim melalui berbagai kanal media sosial resmi BMKG dan aplikasi InfoBMKG.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "19 Daerah Tak Hujan Lebih dari 2 Bulan, BMKG Sebut Potensi Kebakaran"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News