BPS catat inflasi bulan Maret 2020 di DKI Jakarta sebesar 0,33%

Rabu, 01 April 2020 | 21:37 WIB   Reporter: Bidara Pink
BPS catat inflasi bulan Maret 2020 di DKI Jakarta sebesar 0,33%

ILUSTRASI. Surat pemberitahuan dan pengumuman pembatasan pembelian gula pasir terpasang di salah satu toko ritel kawasan Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatasi penjualan pangan di toko-toko ritel. Hal ini dilakukan untuk men


DATA INFLASI - JAKARTA. Inflasi di Jakarta pada Maret 2020 meningkat dari bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta mencatat, inflasi ibukota pada bulan lalu sebesar 0,33% mom atau lebih tinggi dari Februari 2020 yang sebesar 0,27% mom.

Menurut Direktur Eksekutif BI Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo, meningkatnya inflasi pada bulan lalu didorong oleh kenaikan inflasi kelompok Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran; kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya; serta kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Terperinci, inflasi kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,94% mom, terutama disumbang oleh peningkatan harga komoditas bawang bombay dengan andil 0,15% mom, kangkung, dan gula pasir.

Baca Juga: Pemerintah andalkan pembiayaan domestik, Chatib Basri ingatkan risiko crowding out

"Tingginya inflasi bawang bombay disebabkan terganggunya pasokan dari impor sebagai akibat dampak penanganan Covid-19 di negara asal komoditas tersebut, khususnya India. Demikian juga gula pasir," ujar Hamid dalam keterangan resminya, Rabu (1/4).

Sementara itu, ada komoditas dalam kelompok ini yang mengalami deflasi sehingga menahan laju inflasi, yaitu cabai merah yang mengalami deflasi 12,64% mom, cabai rawit yang turun harga sebesar 11,40% mom, dan cabai hijau yang turun 8,16% mom, serta beras yang turun 0,11% mom.

Sementara inflasi pada Kelompok Penyedia Makanan dan Minuman/Restoran mengalami inflasi sebesar 0,76%mom atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,13% mom.

Baca Juga: BPS: Nilai tukar petani turun 1,22% di Maret 2020

Peningkatan ini terjadi pada komoditas nasi dengan lauk dan soto dengan kontribusi 0,03% mom.

Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa lainnya mengalami inflasi sbesar 0,48% mom, lebih tinggi dari bulan Februari 2020 yang sebesar 0,17% mom.

Didorong oleh inflasi komoditas emas perhiasan dengan kontribusi sebesar 0,05% mom seiring dengan peningkatan harga emas dunia.

Selanjutnya, kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga tercatat mengalami inflasi sebesar 0,42% mom. Ini disumbang oleh peningkatan harga sabun detergen bubuk dan cair dengan andil pada inflasi sebesar 0,02% mom.

Laju inflasi ibu kota tertahan oleh deflasi pada kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan. Pada bulan lalu, kelompok ini deflasi 0,15% mom yang disumbang oleh penurunan harga laptop/notebook.

Baca Juga: Bulog harap perubahan HPP gabah/beras pacu petani tingkatkan produksi

Dengan perkembangan tersebut, inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 0,85% ytd atau bila secara tahunan sebesar 3,22% yoy. Inipun tetap dalam sasaran inflasi nasional yang sebesar 3,0% plus minus 1%.

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi terutama di tengah pandemi Covid-19 dalam menjaga inflasi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi melalui penyediaan penjualan secara online dari pasar yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.

Baca Juga: Sri Mulyani: Perppu 1/2020 bentuk langkah preventif pemerintah

"Antara lain PT Food Station, Perumda Pasar Jaya dan PD Dharma Jaya. Tak ketinggalan juga BULOG Jakarta," tambah Hamid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru