Jawa Barat

Dana TKD Dipangkas, Dedi Mulyadi Tegaskan Program Pembagunan Tetap Berjalan

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 11:55 WIB
Dana TKD Dipangkas, Dedi Mulyadi Tegaskan Program Pembagunan Tetap Berjalan

ILUSTRASI. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan pidato di hadapan pegawai Pemda Provinsi Jawa Barat saat Halalbihalal Idul Fitri 1446 H di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/4/2025).  (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN). Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa program pembangunan di wilayahnya akan tetap berjalan meskipun dana transfer daerah (TKD) dipangkas.


Reporter: kompas.com  | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa program pembangunan di wilayahnya akan tetap berjalan meskipun dana transfer daerah (TKD) dari pemerintah pusat mengalami pemotongan Rp 2,458 triliun.  

Untuk menutupi kekurangan anggaran yang terjadi, Dedi berencana melakukan efisiensi besar-besaran, termasuk memotong biaya perjalanan dinas dan efisiensi penggunaan listrik agar dana tersebut dapat dialihkan ke program-program prioritas. 

"Provinsi Jawa Barat mengalami pengurangan dana transfer daerah nanti di tahun 2026 sebesar Rp2,458 triliun. Sedangkan kabupaten kotanya kurang lebih Rp2,7 triliun," ungkap Dedi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/10/2025). 

Dedi menjelaskan, pemotongan dana tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat yang berdampak langsung pada kemampuan fiskal daerah.

Baca Juga: Kemayoran Kian Bergairah, Arena Lakeside Dorong Pertumbuhan Bisnis dan Investasi

Ia menekankan, jika Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap menggunakan pola anggaran lama, maka pembangunan akan terhenti.

Pangkas Kegiatan Rutin Pemerintahan 

Oleh karena itu, Dedi memilih untuk melakukan penyesuaian dengan memangkas berbagai kegiatan rutin pemerintahan. 

"Dengan cara memotong, menghilangkan berbagai kegiatan rutin pemerintah. Misalnya kegiatan perjalanan dinas, ya sekarang saya akan memotong sampai 75 persen dari kebiasaan perjalanan dinas pemerintah Provinsi Jawa Barat," kata Dedi. 

Lebih lanjut, Dedi menyatakan bahwa belanja alat tulis kantor (ATK) akan dihilangkan sebesar 75 persen, dan penggunaan media digital serta internet akan dibatasi. 

Ia menegaskan bahwa penggunaan barang-barang elektronik dan media digital hanya diperbolehkan untuk kepentingan dinas. 

"Nanti kebiasaan itu akan kami hapuskan. Kami hanya akan menyiapkan air putih saja. Jadi nanti kalau bertamu ke provinsi hanya minum air putih," ucap mantan Bupati Purwakarta tersebut. 

Meskipun dana transfer daerah berkurang, Dedi memastikan bahwa belanja pembangunan untuk kepentingan masyarakat tetap akan meningkat.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan peningkatan anggaran pembangunan jalan dari Rp3 triliun menjadi Rp3,5 triliun, rehabilitasi sekolah hingga Rp1 triliun, serta pemasangan listrik bagi masyarakat miskin sebesar Rp500 miliar. 

"Belanja pembangunannya tetap akan berjalan, bahkan lebih meningkat dibanding tahun 2026," pungkasnya.

Baca Juga: Purbaya Akan Beri Reward bagi Pegawai DJP Jika Tax Ratio Tembus 12%

Sumber: https://bandung.kompas.com/read/2025/10/11/101926678/tkd-jabar-dipangkas-rp-24-triliun-dedi-mulyadi-kami-hanya-siapkan-air-putih.

Selanjutnya: Kemayoran Kian Bergairah, Arena Lakeside Dorong Pertumbuhan Bisnis dan Investasi

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Superindo Diskon hingga 50% Periode 10-12 Oktober 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru