Dapat bantuan dari BNPB dan BIN, Risma klaim kasus corona di Surabaya menurun

Selasa, 23 Juni 2020 | 14:00 WIB   Reporter: Ratih Waseso
Dapat bantuan dari BNPB dan BIN, Risma klaim kasus corona di Surabaya menurun

ILUSTRASI. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkunjung ke Redaksi Tribun Network di Palmerah, Jakarta, Kamis (21/11/2019). Risma yang baru saja berulang tahun ke-58 pada Rabu 20 November, memaparkan apa yang telah dicapainya di Kota Surabaya. TRIBUNNEWS/DANY PERMA


VIRUS CORONA - JAKARTA. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut bahwa tren kasus virus korona atau Covid-19 di Surabaya kini sudah mengalami penurunan. Penurunan kasus di Surabaya disebut Risma tak lepas dari bantuan dari BNPB dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Penurunan kasus disampaikan Risma lantaran dilakukannya rapid rest secara masal di beberapa tempat.

Baca Juga: CORE: Pertumbuhan ekonomi Jakarta kontraksi 1% karena pandemi virus corona

"Dari hasil rapid test beberapa tempat tren memang turun kemudian BIN meninggalkan Surabaya karena ada tren menurun. Dan meskipun sudah ditinggalkan BIN kami tetap lakukan rapid test masal di beberapa tempat, mudah-mudahan tren bisa terus turun, tapi kita akan tetap melakukan rapid test masal," jelas Risma saat teleconference bersama BNPB pada Selasa (23/6).

Rapid test secara masal dilakukan beberapa tempat di Surabaya. Selain itu adapula tindakan tegas kepada masyarakat untuk taat protokol kesehatan terus dilakukan di pusat-pusat keramaian.

Di antaranya kampung, pasar, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, kawasan perdagangan, transportasi. Setiap malam juga disebut Risma selalu ada patroli petugas untuk mengawasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker.

Risma mengungkap bahwa kini strategi rapid test pencegahan penyebaran dilakukan di tiap komunitas. Ia memberikan contoh misalnya komunitas guru, lalu di kawasan sekitar rumah sakit seperti pedagang, restoran, dan lainnya. Kemudian pekerja SPG, pegawai hotel juga tak lepas dari rapid test masal yang dilakukan pemerintah kota Surabaya.

Baca Juga: Presiden Jokowi perintahkan penanganan khusus corona di Jawa Timur, Sulsel, Kalsel

"Kemudian SPG, petugas hotel itu kita rapid masal dan di pasar juga, semua bukan warga Surabaya. Supaya kita tahu tracing dimana saja dengan rapid test masal dengan tindak lanjut hasil positif yang kita lakukan. Begitu ada positif satu kita kunci lingkungannya," imbuhnya.

Perkembangan rumah sakit lapangan di Surabaya juga disampaikan Risma kini ada 55 tempat tidur terisi dari rumah sakit lapangan khusus wanita dan jumlah yang sama untuk rumah sakit lapangan khusus pria. Kapasitas rumah sakit lapangan di Surabaya sendiri terdapat 120 tempat tidur pasien.

Baca Juga: Pasar Tanah Abang dibuka, ratusan pedagang jalani tes Covid-19

"Sebenarnya RS lapangan disiapkan buat dipakai bukan warga Surabaya, kalau warga Surabaya kita biayai pakai APBD, ada RS rujukannya," tuturnya.

Selain itu disiapkan juga 200 tempat tidur jika terjadi kejadian penambahan. Namun Risma sangat berharap agar tak ada kejadian penambahan signifikan di daerahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tendi Mahadi

Terbaru