GEMPA - AMBON. Rentetan gempa susulan masih terus menggoyang Ambon dan sekitarnya, pasca gempa bermagnitudo 6,8 yang mengguncang wilayah tersebut pada 26 September lalu.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mencatat, hingga Senin (7/10) malam pukul 21.00 WIT, gempa susulan yang mengguncang Ambon dan sekitarnya mencapai 1.181 kali.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon Andi Azhar Rusdin kepada Kompas.com mengatakan, dari ribuan kali lindu yang terjadi itu, gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,6 sedangkan terkecil 1,7.
Baca Juga: Ambon kembali diguncang gempa susulan yang kuat, warga panik berhamburan
Dari jumlah itu, sebanyak 128 kali gempa ikut diraskaan getarannya di Ambon, Kairatu, Masohi, Banda, dan sekitarnya.
Sebelumnya, Andi menyebutkan, gempa susulan di Maluku terus terjadi karena masih ada energi yang tersisa di zona patahan yang terus dikeluarkan secara perlahan untuk mencapai kestabilan.
“Jadi, energi tersisa itu dikeluarkan secara perlahan sehingga kondisi patahan itu bisa mencapai kestabilan kembali, jadi ini kondisinya normal,” katanya. Menurut Andi, meski banyak gempa susulan yang terjadi, skalanya relatif lebih kecil dari gempa utama 6,8 magnitudo.
Informasi saja, gempa 6,8 magnitudo sebelumnya mengguncang Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada 26 September lalu sekitar pukul 08.46 WIT.
Pusat gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan kedalaman 10 Km.
Baca Juga: Frekuensi gempa September meningkat tajam, BMKG catat 924 guncangan
Akibat gempa tersebut tercatat 38 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Selain korban jiwa, gempa juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran, dan fasilitas publik lainnya.
Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1.181 Gempa Susulan Guncang Maluku hingga Senin Malam"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
