Serang. Ekonomi Banten triwulan-I 2016 tumbuh 5,15% (y-on-y), lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 4,9%. Namun, perekonomian Banten mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan I-2015.
Pertumbuhan ekonomi Banten didukung oleh semua lapangan usaha yang tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 14,29%, diikuti Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,63%, Transportasi dan Pergudangan sebesar 9,54%. Struktur perekonomian Banten pada triwulan I-2016 tidak menunjukkan pergeseran yang berarti.
Lapangan usaha Industri Pengolahan; Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan masih mendominasi PDRB Banten Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Banten triwulan I-2016 (y on y).
Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,03%, diikuti Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,60%; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,51%; dan Konstruksi sebesar 0,49%.
"Namun pertumbuhan ini tidak cukup menahan terjadinya kontraksi ekonomi Banten di triwulan I-2016 sebesar minus 0,30 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno, Senin (16/5).
Soebeno mengatakan, hal ini disebabkan oleh beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar seperti industri pengolahan, perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor, konstruksi, pengadaan listrik dan gas yang tumbuh negatif.
Perekonomian Banten triwulan I-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 123,80 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan mencapai Rp 93,67 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
