Ekonomi DKI Jakarta tumbuh 6,41% di kuartal-III 2018

Selasa, 06 November 2018 | 21:27 WIB   Reporter: Grace Olivia
Ekonomi DKI Jakarta tumbuh 6,41% di kuartal-III 2018

ILUSTRASI. Kawasan Bundaran Hotel Indonesia


DKI JAKARTA - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta kembali melaju sepanjang kuartal-III 2018. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta tercatat tumbuh mencapai 6,41% secara tahunan (yoy), lebih baik dibanding pertumbuhan kuartal sebelumnya yang hanya 5,93% yoy.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Trisno Nugroho menjelaskan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta kuartal-III 2018 terutama ditopang oleh membaiknya pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

"Salah satunya disumbang oleh progress pembangunan jalur MRT dan LRT di Ibu Kota, serta datangnya beberapa set rangkaian keretanya secara bertahap selama triwulan III," ujarnya melalui keterangan pers, Selasa (6/11).

Selain itu, konsumsi Lembaga Non Publik yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.

Trisno mengatakan, ini sejalan dengan kian dekatnya pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden tahun 2019 yang berdampak pada semakin intensifnya kegiatan-kegiatan konsolidasi partai politik yang mendorong konsumsi.

Konsumsi pemerintah juga turut terdorong lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya. "Karena semakin dekatnya akhir tahun dan periode tutup buku sehingga realisasi dan penyerapan anggaran lebih terakselerasi," terang Trisno.

Sementara, penyelenggaraan Asian Games 2018 pada bulan Agustus hingga September lalu cukup memberikan dorongan yang positif pada lapangan usaha (LU) Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan capaian pertumbuhan 6,55% yoy.

 Pertumbuhan sektor perdagangan tersebut tidak terlepas dari peran para atlet dan kontingen peserta Asian Games yang membelanjakan uangnya di Ibu Kota, serta besarnya animo masyarakat dalam membeli pernak-pernik khas Asian Games.

Investasi bangunan dan terus berlanjutnya proyek infrastruktur di DKI Jakarta juga turut memicu pertumbuhan LU Konstruksi yang lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.

Sayangnya, konsumsi rumah tangga tak tumbuh lebih baik di kuartal ketiga lalu. Hal tersebut menurut BI Provinsi DKI Jakarta disebabkan normalisasi belanja masyarakat setelah melakukan konsumsi yang cukup banyak pada kuartal sebelumnya, khususnya pada masa puasa, Idul Fitri, serta masa libur tahun ajaran.

"Pelaku usaha masih berhati-hati untuk meningkatkan volume usahanya sambil terus mengikuti perkembangan kemampuan daya serap masyarakat," terang Trisno.

Kendati begitu, BI memprediksi kinerja perekonomian Jakarta masih akan mampu tumbuh relatif tinggi pada kuartal keempat.

"Dengan mempertimbangkan capaian kinerja sejak awal tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Jakarta untuk keseluruhan tahun diperkirakan masih di atas perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional," ungkap Trisno.

Investasi dinilai akan menjadi salah satu sumber dorongan pertumbuhan ekonomi, melalui pembangunan infrastruktur yang kembali menggeliat pada kuartal terakhir tahun ini. Di antaranya, rangkaian pembangunan jalur MRT fase kedua, pembangunan enam ruas tol dalam kota, serta terus berjalannya proses pembangunan jalur LRT.

Selain itu, sisi konsumsi juga akan menjadi faktor utama yang akan mendorong perekonomian Jakarta di pengujung tahun ini.

Terutama, konsumsi rumah tangga yang terdorong oleh momen libur akhir tahun, serta konsumsi pemerintah dalam rangka optimalisasi penyerapan anggaran dan pemenuhan target program kerja selama tahun berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru