Tak hanya itu, dari sisi lingkungan, pembangunan tol layang ini telah menerapkan konsep green infrastructure dengan mengedepankan unsur keselamatan dan keamanan.
Baca Juga: Harapan Jokowi, Tol Pekanbaru–Bangkinang bisa dongkrak daya saing produk lokal
Manajemen Perusahaan juga telah melakukan perbaikan dan pengembalian kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani yang terdiri dari pekerjaan pengaspalan, pembersihan drainase, pembangunan pedestrian, pemasangan lampu penerangan, pemasangan rambu, pekerjaan marka dan penyediaan lajur sepeda serta lajur hijau. Sehingga lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang A.P. Pettarani menerapkan konsep design and build dengan menggunakan teknologi mutakhir bidang konstruksi serta inovasi perencanaan dan pelaksanaan yang baru diterapkan pertama kali di Indonesia.
Seperti penggunaan Metode Aluma untuk pekerjaan pier head, pekerjaan utama superstruktur menggunakan erection box girder span by span dengan balance launching gantry, serta pemasangan teknologi terkini berupa Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat mengetahui kondisi struktur dari tol layang.
Perusahaan bekerjasama dengan PT Wijaya Karya Beton sebagai Kontraktor Utama dengan konsultan perencana PT Cipta Graha Abadi.
Selain itu proyek ini juga diawasi oleh konsultan Supervisi dan konsultan Pengendali Mutu dimana Konsultan Supervisi adalah Nippon Koei Co., Ltd., PT Indokoei International, PT Cipta Strada dan Konsultan Pengendali Mutu Independen adalah PT Virama Karya Persero.Dukungan finansial juga didapatkan Perusahaan dalam hal pembiayaan proyek yang bersumber dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Dengan keikutsertaan Perusahaan dalam ajang ini, diharapkan dapat menjadi semangat dan motivasi seluruh pihak dalam memberikan kontribusi terbaiknya untuk kemajuan Perusahaan, pembangunan infrastruktur nasional, masyarakat dan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News