"Dia kalau enggak salah ada empat bersaudara. Dia dulu sempat di Aceh. Waktu kecil dia Aceh dan sudah besar pindah balik lagi ke sini setelah tsunami," tutur dia.
RMN, lanjut dia, setelah menikah pindah ke Marelan. Dia sempat urus surat perpindahan dan istrinya dulu juga orang sekitar. "Mungkin setahun lebih dia sudah pindah. Karena 2018 dia sudah tidak di sini. Jujur saya kaget melihatnya seperti ini. Karena dia aktif dulu di kegiatan masjid. Dia juga bersosialisasi sama teman-temannya," ujar Poetra.
Sementara itu, Kepling IV, Nardi (59) yang mengaku pernah mengenal RMN juga membenarkan bahwa pelaku bom bunuh diri itu lahir di daerah tersebut.
Baca Juga: Kronologi saat pelaku melakukan aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan
"Dia lahir di sini dan pernah menetap di Kuala Simpang. Baru pas sudah besar dia balik lagi ke sini," kata Nardi.
Dalam kesehariannya, RMN bekerja sebagai pengemudi ojek online dan juga sambilan berjualan bakso bakar. Orangtua perempuannya sudah meninggal. "Dia rajin shalat, orangnya baik. Tapi entah apa yang terjadi. Begitu berumah tangga berubah sikap jadi seperti ini," tutup Nardi.
Baca Juga: Seorang Polisi terluka akibat bom bunuh diri di Polrestabes Medan
Penggeledahan itu dilakukan sekitar satu jam. Polisi membawa serta tiga orang keluarga RMN yakni paman, bibi dan sepupunya. Hingga berita ini ditulis, warga masih berkerumun di lokasi. Kapolsek Medan Baru, Kompol M Tobing bersama anggotanya baru saja tiba di lokasi. Belum diketahui apa selanjutnya yang akan dilakukan di lokasi ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, dari Jualan Bakso hingga Ojek Online"
Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro
Editor : Robertus Belarminus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News