Jasa Marga bantah jalan tol jadi penyebab banjir bandang Madiun

Jumat, 08 Maret 2019 | 18:34 WIB Sumber: Kompas.com
Jasa Marga bantah jalan tol jadi penyebab banjir bandang Madiun


BANJIR - MADIUN. Direktur Pengembangan PT Jasa Marga, Adrian Priohutomo membantah keberadaan jalan tol yang membentang dari Ngawi hingga Kertosono menjadi penyebab banjir bandang di Kabupaten Madiun. Sebab, pembangunan jalan tol sudah dipikirkan dampak dan antisipasinya. 

"Pembangunan tol itu sudah dikoordiniasi semua pihak termasuk amdalnya segala macam dan ahli. Semua sudah dipikirkan. Tidak mungkin jalan tol dibuat menyengsarakan masyarakat," kata Adrian, kepada Kompas.com, saat meninjau lokasi ruas Tol Caruban-Solo yang terdampak banjir, Jumat (8/3). 

Adrian mengatakan, banjir yang melanda tol bukan tanpa penyebab. Debit air Sungai Jerowan dan jebolnya beberapa tanggul di Balerejo menyebabkan banjir meluap hingga di ruas tol KM 604. "Kalau salahkan tol rasanya gimana. Kami sudah mengikuti prosedur yang ada baik dari sisi desain, perizinan dan amdalnya, sudah kami ikuti," ungkap Adrian.

Adrian menuturkan, dalam perencanaannya, jalan tol sudah didesain bisa mengatasi genangan air 60-80 sentimeter. Tetapi, saat banjir menerjang tol, debitnya airnya tinggi sekali. 

"Kenapa sampai di jalan tol. Sebenarnya jalan tol ini sudah direncanakan seluruh kemungkinan yang terjadi. Selain itu, sudah memiliki space mengantisipasi luapan yang sangat tinggi. Kebetulan curah hujan sangat tinggi sehingga di luar kebiasaan yang terjadi sebelumnya," ujar Adrian. 

Untuk antisipasi ke depan, kata Adrian, pihak PU sudah survei ke lokasi untuk menangani bila terjadi banjir bandang. 

Sementara itu, Direktur Teknik PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) Mulya Setiawan mengatakan, luapan air dari Sungai Jerowan di luar kebiasaan. Untuk itu, akan dilakukan survei hidrologi. 

"Dengan data-data baru dari survei hidrologi maka dilakukan tindakan teknis seperti penambahan cross train/saluran melintang agar surutnya cepat saat banjir datang," ungkap Mulya. 

Ia menambahkan, saat banjir menerjang tol, debit air perdetik sebesar 1.060. Sementara debit normalnya hanya 800 kubik perdetik. Dengan demikian, air akan mencari posisi terendah. "Kebetulan ruas tol KM 604 terendah," ujar Mulya. (Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jasa Marga Bantah Jalan Tol Jadi Penyebab Banjir Bandang Madiun"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru