Daftar wilayah yang alami puncak musim hujan Januari-Februari 2025:
- Jambi bagian selatan
 - Bengkulu bagian selatan
 - Sumatera Selatan bagian timur
 - Sebagian besar Jawa
 - Bali
 - Nusa Tenggara Barat
 - Nusa Tenggara Timur
 - Sulawesi Utara bagian barat
 - Gorontalo bagian barat
 - Sebagian Maluku
 - Sebagian Papua Barat
 - Sebagian besar Papua.
 
Imbauan BMKG
Terkait musim hujan 2025/2026, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta petani menyesuaikan jadwal tanam agar tidak bertepatan dengan puncak hujan. Ia juga mengimbau petani memilih varietas padi tahan genangan serta melakukan perbaikan irigasi dan drainase.
Sementara itu, pemerintah diminta mendukung dengan penyediaan benih cadangan, informasi iklim, hingga asuransi pertanian.
Untuk sektor perkebunan, Dwikorita menyarankan pengendalian hama dan penyakit secara intensif, pengelolaan drainase, penyesuaian pupuk agar nutrisi tidak tercuci, serta pemanfaatan air hujan.
“Wilayah dengan sifat hujan di bawah normal rentan mengalami kekeringan. Karena itu, perlu pengelolaan air, penggunaan varietas tahan kering, penyesuaian pola tanam, sosialisasi kepada petani, serta antisipasi karhutla,” ujar Dwikorita.
Tonton: Menteri Bahlil Siap Memperpanjang Izin Usaha Pertambangan PT Freeport Indonesia, Tapi Ada Syaratnya!
Ia juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai penyebaran nyamuk DBD. Prediksi musim hujan 2025/2026 menunjukkan tingkat kesesuaian iklim bagi DBD meningkat signifikan pada Desember 2025 hingga Januari 2026.
Kondisi ini dipicu kelembapan udara lebih dari 80%,dengan risiko tertinggi di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. “Rekomendasinya meliputi PSN, larvasidasi, fogging fokus, penyuluhan, serta monitoring melalui sistem peringatan dini DBD BMKG,” pungkas Dwikorita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Puncak Musim Hujan 2025/2026? Ini Penjelasan BMKG"
Selanjutnya: Obsidia MLBB: Daftar Skill dan Penjelasan Agar Dapat Menguasai Hero Tersebut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News