Kemendag Bakal Membawa ke Ranah Hukum Para Penimbun Minyak Goreng

Kamis, 17 Februari 2022 | 18:12 WIB   Reporter: Avanty Nurdiana
Kemendag Bakal Membawa ke Ranah Hukum Para Penimbun Minyak Goreng

ILUSTRASI. Mendag Lutfi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke distributor minyakgoreng curah di kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (17/2).


MINYAK GORENG - MAKASAR. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi melakukan inspeksi mendadak atas kelangkaan minyak goreng (migor) di Makasar. Dari inspeksi tersebut, ia kehilangan kesabaran karena melihat langsung pelaku usaha yang menimbun minyak goreng. 

Jajaran Kemendag mengaku akan segera mengambil tindakan hukum tegas terhadap pelaku yang terbukti menimbun minyak goreng. "Saya ingatkan sekali lagi Kementerian Perdagangan akan tindak tegas dan menyeret para pelaku nakal penimbun minyak goreng ke ranah hukum," kata Lutfi. 

Inspeksi Kementerian Perdagangan secara mendadak ini serempak dilakukan ke sejumlah daerah di Indonesia. Dalam inspeksi ini, Lutfi didampingi Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana saat sidak dan pemantauan ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani dan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto juga ikut serta dalam inspeksi ini. 

Baca Juga: Sidak ke Distributor, Mendag Minta Migor Segera Digelontorkan ke Pasar Rakyat

Rombongan tersebut memantau dua pasar di Makassar. Pertama, Pasar Terong, Wajo Baru, Bontoala. Kedua, Pasar Pabaeng-baeng, Tamalate. Di kedua pasar ini, Mendag banyak berinteraksi dengan pedagang. Sejumlah pertanyaan pun dilayangkan mantan duta besar RI untuk Amerika Serikat itu untuk mengetahui kondisi rill di lapangan.

Hasilnya, migor curah dengan harga terjangkau tersedia di kedua pasar terbesar di Makassar ini. Hanya saja, migor kemasan premium dan sederhana masih sulit ditemukan. "Mudah-mudahan paket premium datang merk Filma siang ini dari pelabuhan. Saya meminta kepada distributor untuk menyebarkan ke seluruh pedagang," tutur Lutfi. 

Lutfi memastikan, tidak ada masalah dengan stok migor. Hanya saja, kebijakan yang ia menerbitkan belakangan ini memerlukan waktu untuk menyesuaikan harga. Sebab itu, tujuannya ke Makassar untuk memastikan distribusi lancar dan barang tersedia. 

Adapun temuan di lapangan, harga migor curah sudah berada di level Rp 11.500 per liter. Sehingga suplai akan kembali normal. Lutfi bangga, sejumlah pedagang sudah mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang diatur pemerintah. Justru yang belum stabil itu adalah suplainya. Sehingga, harga belum bisa disamakan. 

Namun, kondisi seperti ini bisa kembali pulih dalam seminggu ke depan. Terlebih, semua sudah dikalkulasi dengan matang. "Jadi, kalau hitungan Februari itu, kita memerlukan 280 juta liter. Sampai tiga hari kemarin sudah dipenuhi sepertiganya," ujar Lutfi. 

Baca Juga: Gapki Menilai, Ada Dua Pekerjaan Rumah Besar di Industri Kelapa Sawit

Suplai sebanyak 60 juta liter sudah mulai didistribusikan. "Jadi mudah-mudahan dalam 12 hari ke depan sebelum akhir bulan harga akan normal," harap Lutfi. 

Usai memantau harga di pasar, Lutfi kemudian bergegas melakukan sidak ke sebuah storage atau penampungan minyak di dekat pelabuhan. Di sana, terdapat dua distributor minyak curah: PT Sawit Tunggal Arta Raya (STAR) dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART). 

Editor: Avanty Nurdiana
Terbaru