KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah membangun dua unit pendidikan vokasi di wilayah Jawa Tengah, yakni Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tesktil di Solo serta Politeknik Industri Furnitur di kawasan industri Kendal. Langkah strategis ini untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan dalam dua tahun terakhir, selain mendorong kerja sama antara industri dengan SMK, Kemenperin juga menginvestasikan Rp 150 miliar untuk membangun fasilitas pendidikan dan teaching factory di Akom Solo dan sudah diresmikan bersama Menteri Singapura untuk Politeknik di Kendal dengan investasi R p125 miiar.
Menurut Menperin, upaya tersebut merupakan wujud konkret dari komitmen pemerintah dalam memacu industri manufaktur nasional agar lebih berdaya saing global. “Apalagi Jawa Tengah memiliki sektor-sektor manufaktur andalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (28/2).
Misalnya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Sektor padat karya berorientasi ekspor ini mampu menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,73 %pada tahun 2018 atau melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 5,17%.
Sepanjang 2018, ekspor TPT nasional diproyeksi mencapai US$ 13,28 miliar atau naik 5,6 % dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Industri TPT juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 3,58 juta orang atau 21,2% dari total tenaga kerja di sektor manufaktur.
Airlangga meyakini, adanya perang dagang Amerika Serikat dan China, membuka peluang bagi sektor manufaktur di Indonesia. Contohnya, industri TPT di Jateng dapat meningkatkan kapasitas produksinya guna mengisi pasar ke dua negara tersebut.
“Apalagi Indonesia juga akan tanda tangan CEPA dengan Australia di bulan Maret, sehingga dengan demikian potensi ekspor Indonesia untuk produk tekstil, pakaian, dan alas kaki akan semakin tinggi. Sebab, sebelumnya kita dikenakan bea masuk 20%. Kalau nanti sudah jadi nol persen, maka lapangan kerja pun akan ikut terbuka seiring pertumbuhan industri terkait,” paparnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan apresiasi kepada Kemenperin yang meluncurkan program pendidikan vokasi link and match antara industri dengan SMK serta membangun dua unit pendidikan vokasi di Jateng. Upaya ini dinilai dapat meningkatkan kompetensi SDM di wilayahnya.
“Sudah saatnya kita mengubah kurikulum dengan cepat, karena industri bergerak sangat cepat sekali. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Kemenperin. Kami siap untuk menjadi percontohan. Apalagi, para penyandang disabilitas juga dilibatkan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News