Kementan Tinjau Usaha Petani Milenial Alumni Pelatihan Smart Farming

Kamis, 30 Maret 2023 | 22:37 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Kementan Tinjau Usaha Petani Milenial Alumni Pelatihan Smart Farming

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi (tengah) berbincang dengan petani milenial Tasikmalaya, Acep Abdul Aziz, pengusaha milenial sayuran hidroponik yang telah menerapkan Smart Farming berkat dukungan Program YESS dari PPIU Jabar.


PERTANIAN -  TASIKMALAYA. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) berkomitmen melakukan regenerasi petani dan mencetak petani muda yang berjiwa wirausaha.

Sebagai bentuk komitmen tersebut, Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) mencanangkan program regenerasi petani melalui Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (YESS).

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi melakukan kunjungan ke Tasikmalaya untuk melihat langsung pengembangan usaha petani milenial bagi Penerima Manfaat dari Program YESS di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Kementan Optimalkan Jejaring Alumni Pendidikan Vokasi bagi Kebutuhan Industri

Didampingi oleh tim Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dari Polbangtan Bogor selaku Provincial Project and Employment Services (PPIU) Program YESS di Provinsi Jawa Barat, Dedi Nursyamsi menyambangi milenial di Desa Rajapolah, Tasikmalaya.

Salah satu petani yang dikunjungi adalah Acep Abdul Aziz, pengusaha milenial sayuran hidroponik yang telah menerapkan Smart Farming.

Menurut Dedi Nursyamsi, berbicara tentang sektor pertanian, maka yang harus dipikirkan adalah ketersediaan benih dan bibit.

“Dalam hal tanaman, kualitas benih yang digunakan patut diperhatikan. Untuk sayuran, kita pilih varietas yang mendatangkan uang lebih banyak. Disebut sebagai emas 100 karat, adalah produk yang memiliki permintaan selalu tinggi dan bisa dipanen setiap hari,” katanya dalam siaran pers, Kamis (30/3).

Dedi juga menyambangi petani milenial dengan komoditas kopi, Dani Muhammad Yasin. Produksi kopinya memiliki keunikan dan ciri khas sehingga lebih menarik ketimbang jenis kopi lainnya.

Baca Juga: Upaya Kementan Tingkatkan Kemampuan Pendampingan Petani Milenial

Selain Acep dan Dani, Kepala BPPSDMP juga menyambangi Widiyana Hilmi, peternak itik Chateum yang memproduksi daging dan telur. 

Widiyana Hilmi, akrab disapa Bombom, mengatakan bahwa itik yang dia pelihara memiliki kelebihan utama yakni kemampuan produksinya 90% dari 100 ekor itik yang dipelihara.

Dedi mengaku sangat bangga dengan pencapaian petani milenial Tasikmalaya yang sangat terbantu dengan adanya Program YESS.

Menurutnya, ketiga pemuda ini sudah dapat memanfaatkan ilmu yang mereka dapatkan dari hasil Pelatihan Smart Farming yang menjadi salah satu unggulan Program YESS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru