Mata berkaca-kaca, Ganjar minta maaf ada penolakan jenazah perawat corona

Sabtu, 11 April 2020 | 13:26 WIB   Reporter: kompas.com
Mata berkaca-kaca, Ganjar minta maaf ada penolakan jenazah perawat corona

ILUSTRASI. Gubernur Jawa Tengah usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Selasa (9/7).


Seperti para ahli kesehatan sudah tegaskan, lanjut Ganjar, ketika jenazah itu dikubur, secara otomatis virusnya akan mati karena inangnya juga mati. "Tidak bisa keluar kemudian menjangkiti warga," tegasnya.

Ingatkan fatwa MUI

Ganjar mengingatkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah berfatwa, mengurus jenazah wajib hukumnya. Sementara menolak jenazah adalah dosa.

"Semestinya, kita memberi hormat dan penghargaan kepada seluruh tenaga medis dimanapun berada serta mendoakan agar mereka selalu diberikan kekuatan dan kesehatan," terangnya.

Baca Juga: Polda Metro: Hampir 50% masyarakat melanggar di hari pertama PSBB Jakarta

"Kepada perawat, dokter, dan tenaga medis mewakili seluruh warga Jawa Tengah saya mengharap maaf dari Anda semua. Mari tetap berjuang bersama-sama melawan corona," imbuh Ganjar.

Di samping itu, Ganjar meminta kepada pihak yang mengurus jenazah pasien Covid-19 untuk berkomunikasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat.

"Kalau warga sudah paham, saya yakin semua akan menerima dan juga akan mencegah berkembangnya isu yang tidak benar atau hoaks yang seringkali ini memecah belah masyarakat," kata dia.

Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dengan Mata berkaca-kaca, Ganjar Meminta Maaf Ada Penolakan Jenazah Perawat Positif Covid-19 di Semarang"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru