Mengapa 7 November Memperingati Hari Wayang Nasional? Ini yang Harus Anda Ketahui

Jumat, 07 November 2025 | 09:14 WIB
Mengapa 7 November Memperingati Hari Wayang Nasional? Ini yang Harus Anda Ketahui

ILUSTRASI. Mengapa 7 November Memperingati Hari Wayang Nasional? Ini yang Harus Anda Ketahui


Sumber: Jendela Kemdikbud,Wikipedia  | Editor: Arif Budianto

KONTAN.CO.ID - 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Nasional, ketahui nilai budaya dan mengapa ada peringatan tersebut.

Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan budaya dengan keunikannya masing-masing.

Termasuk wayang, yang pada awalnya berkembang di pulau Jawa hingga menyebar ke seluruh Nusantara.

Wayang juga tidak hanya dikenal di Indonesia, UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menetapkan bahwa wayang sebagai pertunjukan boneka bayangan tersohor dari Indonesia, sebuah Warisan Mahakarya Dunia yang Tak Ternilai dalam Seni Bertutur.

 

Wayang golek

 

Baca Juga: Perluasan Jaminan Sosial Dinilai Jadi Kunci Perlindungan Pekerja Informal

 

Tahukah Anda mengapa ada peringatan Hari Wayang Nasional?

Melansir dari laman Jendela Kemdikbud, Pemerintah telah menetapkan tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional (HWN) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018, yang ditetapkan pada 17 Desember 2018.

Mengutip dari Wikipedia, keputusan Presiden mengenai Hari Wayang Nasional ini menjelaskan, bahwa wayang telah tumbuh dan berkembang menjadi aset budaya nasional yang memiliki nilai sangat berharga dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa.

Penetapan ini juga untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap upaya pemajuan wayang Indonesia.

Meskipun Hari Wayang Nasional bukan termasuk hari libur, pemerintah daerah dan berbagai lembaga budaya biasanya mengadakan pertunjukan wayang di daerah masing-masing.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Yogyakarta 7 Nov 2025: BMKG Prediksi Hujan Sedang

Nilai Budaya Wayang

Pada dasarnya wayang bukan sekadar sarana hiburan semata, wayang membawa pesan moral, nilai-nilai budaya, dan spiritual yang mendalam dalam setiap cerita yang dibawakan.

Dalam sejarahnya, wayang telah berkembang menjadi berbagai bentuk pertunjukan, seperti wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang.

Keanekaragaman ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kebudayaan bangsa Indonesia.

Melansir dari laman Jendela Kemdikbud, wayang adalah wewayaning ngaurip, artinya wayang adalah refleksi kehidupan.

Nilai-nilai intangible wayang seperti memayu-hayu bawana (membuat tatanan dunia yang damai), jiwa ksatria, budi luhur, kesempurnaan hidup, harmoni adalah falsafah Timur yang bisa dikaji untuk memperkaya falsafah Barat.

Masih dari sumber yang sama, saat ini tidak kurang dari 100 jenis wayang tumbuh dan berkembang di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Tepis Uji Coba RDF Rorotan Dihentikan, Pramono : Dikurangi Kapasitasnya

Misalnya, wayang kulit Purwa berkembang pesat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Wayang golek Sunda berkembang di Jawa Barat, wayang kulit Parwa di Bali.

Selain itu, wayang juga berkembang di Nusa Tenggara Barat dengan sebutan wayang Sasak, lalu ada wayang Banjar di Kalimantan Selatan, wayang Palembang di Sumatera Selatan.

Tonton: Saling Serang Mamdani dan Trump usai Menang Pemilihan Wali Kota New York

Selanjutnya: Daftar Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Jumat (7/11) UBS, GALERI 24

Menarik Dibaca: IHSG Bergerak Naik Tipis Pada Pembukaan Jumat Pagi (7/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru