KONTAN.CO.ID - Seruan aksi demo semakin meluas, sehingga sejumlah daerah memutuskan siswa belajar dari rumah.
Hingga saat ini, situasi di beberapa daerah belum stabil semenjak demo di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dimulai 25 Agustus lalu.
Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya termasuk wilayah yang terimbas atau terdampak demo.
Selain sekolah, sejumlah kampus di wilayah tersebut juga memilih untuk kuliah online.
Keputusan untuk meminta sekolah melakukan pembelajaran daring ini ditetapkan mulai hari ini, Senin, 1 September 2025.
Hal ini untuk antisipasi dampak demo yang bisa menganggu keamanan dan proses belajar tatap muka para siswa di sekolah.
5 daerah putuskan belajar online imbas demo
1. Yogyakarta
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta telah menerbitkan surat edaran tentang pelaksanaan pembelajaran secara daring pada Senin 1 September 2025.
"Memperhatikan situasi dan kondisi daerah yang kurang kondusif serta adanya informasi bahwa hari Senin 1 September akan ada demonstrasi di wilayah Kota Yogyakarta, maka sebagai langkah antisipasi akan hal-hal yang tidak diinginkan, kami mengimbau hal-hal sebagai berikut," tulis surat edaran dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta yang dilansir Minggu (31/8/2025).
Hingga saat ini, imbauan belajar dari rumah baru diturunkan untuk sekolah-sekolah madrasah naungan Muhammadiyah di Yogya.
Berikut isinya:
- Untuk sekolah/madrasah yang lokasinya berdekatan dengan titik-titik sasaran demonstrasi seperti kantor DPRD, titik 0 Km dapat melaksanakan pembelajaran secara daring.
- Untuk sekolah/madrasah yang lain yang masih memungkinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka dipersilahkan dengan tetap memperhatikan perkembangan stiuasi keamanan seperti:
- Memaksimalkan pengamanan dengan melibatkan semua unsur sekolah/madrasah.
- Berkoordinasi dengan Polsek setempat jika diperlukan.
Baca Juga: Demo Panas, Aprindo Imbau Belanja Normal: Jangan Panic Buying, Stok Terjaga
2. Surabaya
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya resmi meliburkan dan memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk seluruh sekolah, mulai Senin hingga Kamis, 1–4 September 2025.
Kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipasi terkait situasi keamanan kota pasca-serangkaian demo yang terjadi di beberapa titik Surabaya.
Hal ini tertuang dalam surat edaran yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, yang menyebutkan seluruh satuan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP, baik negeri maupun swasta diwajibkan melaksanakan pembelajaran daring.
Yusuf meminta kepala sekolah untuk memastikan proses belajar tetap berjalan efektif dengan pendampingan bagi guru maupun siswa. Ia menekankan aturan ini berlaku bagi semua sekolah.
“Tanggal 1 sampai 4 September, kami harap orang tua bisa memantau putra-putrinya agar tetap mengikuti pembelajaran daring. Jika ada jam efektif yang diisi dengan lomba atau kegiatan klub, harus ada izin dari orang tua. Guru pun menyesuaikan, tidak semua kegiatan harus dilakukan di sekolah,” jelas Yusuf, dilansir dari laman Tribun Jatim, Minggu, (31/8/2025).
Yusuf memastikan hingga saat ini tidak ada kerusakan pada sekolah-sekolah selama masa aksi.
Baca Juga: Demo Berpotensi Lanjut, Bagaimana Proyeksi Rupiah pada Senin (1/9)?
“Tdak ada kerusakan di sekolah yang dilalui pendemo sejak Jumat lalu. Misalnya di SDN Kaliasin, semuanya masih aman. Sebagai antisipasi, PJJ diberlakukan agar anak-anak tetap merasa nyaman dan aman dalam belajar. Yang terpenting pembelajaran harus tetap berjalan,” ujarnya.
3. Jakarta
Pada Kamis (27/8/2025) lalu, Kepala Disdik DKI Jakarta merilis instruksi tentang Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar di Satuan Pendidikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Dalam Instruksi Nomor 31 Tahun 2025 tersebut, setiap Kepala Satuan Pendidikan diminta menjamin kelancaran pembelajaran di satuan masing-masing agar tertib, aman, dan sesuai kurikulum.
Terdapat instruksi kepada Kepala Satuan Pendidikan untuk memberikan edukasi kepada murid dan orang tau/wali terkait pentingnya menjaga sikap tertib dan menjauhi kegiatan unjuk rasa atau demonstrasi.
Dalam instruksi tersebut juga terdapat panduan untuk Kepala Suku Dinas Pendidikan, Kepala Bidang, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis.
Khusus yang terakhir, ada instruksi monitoring kepada Satuan Pendidikan yang berdekatan dengan lokasi unjuk rasa dan demonstrasi.
Sementara Kakanwil Kemenag DKI Jakarta memutuskan semua siswa madrasah belajar dari rumah.
Dalam surat yang ditandatangani Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Viola Cempaka, disebutkan keselamatan dan keamanan warga madrasah menjadi prioritas tapi proses pendidikan harus tetap berjalan.
"Dalam rangka menjamin keberlangsungan proses pendidikan sekaligus menjaga keselamatan dan keamanan seluruh warga madrasah, kami memandang perlu mengambil langkah strategis sebagai bentuk antisipasi situasi dan kondisi terkini yang tidak kondusif," tulis surat yang dikeluarkan pada 29 Agustus 2025 itu.
Kanwil Kemenag DKI Jakarta meminta agar seluruh Kepala Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Ibtidaiyah, hingga Raudhatul Athfal baik negeri maupun swasta melaksanakan pembelajaran secara online.
Baca Juga: KAI, TJ dan MRT Sesuaikan Operasional Selama Demo Berlangsung
Para guru diminta tetap melakukan bimbingan dan pendampingan kepada siswa selama pembelajaran daring, guna memastikan mutu pembelajaran tetap terjaga.
"Mengimbau kepada orang tua atau wali murid agar turut serta mendukung pelaksanaan pembelajaran daring, khususnya dalam hal pengawasan dan pendampingan anak selama belajar di rumah," seperti dikutip dari surat tersebut.
Isi lengkapnya, seperti ini:
- Seluruh kegiatan belajar dilakukan daring memanfaatkan berbagai platform digital seperti Google Classroom, Zoom, Microsoft Teams, WhatsApp Group, atau media lain yang sesuai dengan kondisi masing-masing madrasah.
- Guru tetap memberikan bimbingan dan pendampingan selama proses belajar daring, sehingga kualitas pembelajaran tidak menurun.
- Orang tua atau wali murid diminta berperan aktif dalam mendukung pembelajaran dari rumah, terutama dalam hal pengawasan dan pendampingan anak.
4. Kendari
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) meliburkan seluruh sekolah tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan madrasah negeri maupun swasta pada Senin (1/9/2025) untuk mengantisipasi dampak aksi demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Iya, diliburkan siswanya," kata Wali Kota Kendari Siska Karina Imran, dilansir dari laman Antara, Minggu (31/8/2025).
Selain untuk para siswa, Pemkot juga meliburkan seluruh guru, dan staf di sekolah SD, SMP maupun madrasah dari aktivitas di sekolah.
Baca Juga: Gelombang Demo Tekan Rupiah dan IHSG, Pemerintah Harus Ambil Langkah Cepat
Keputusan meliburkan para siswa juga untuk mengantisipasi agar pelajar SMP ikut bersama demonstran melakukan unjuk rasa. Untuk itu pihaknya meminta kepada orangtua siswa khususnya pelajar SMP agar mengawasi anak mereka selama sekolah diliburkan.
5. Kalimantan Timur (Kaltim)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan instruksi khusus kepada seluruh kepala sekolah jenjang SMA dan SMK di Samarinda.
Instruksi itu berisi kewajiban bagi sekolah untuk memastikan peserta didiknya tidak ikut terlibat dalam aksi unjuk rasa.
"Ini adalah upaya mitigasi kami. Kami harus memproteksi anak-anak kita karena bagaimanapun mereka adalah tanggung jawab kami," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kaltim Armin di Samarinda, Minggu (31/8/2025), seperti dilansir dari Antara.
Tujuannya untuk melindungi siswa dari potensi risiko yang bisa muncul di tengah keramaian. Armin menjelaskan, imbauan itu disampaikan setelah pihaknya melakukan koordinasi dan menerima informasi dari Badan Intelijen Negara (BIN) serta kepolisian.
Sebab ada informasi potensi demonstrasi pada Senin (1/9/2025) sehingga langkah antisipasi perlu dilakukan sejak dini.
Tonton: IHSG Tembus Rekor Baru di Tengah Ketegangan Sosial
Diketahui, libur sekolah siswa sekolah negeri, swasta, hingga madrasah di beberapa wilayah karena adanya informasi aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat, pada Senin 1 September 2025. Aksi tersebut merupakan buntut dari demonstrasi yang digelar di Jakarta sejak 25 Agustus 2025.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Daerah Putuskan Siswa Belajar Online Imbas Demo, Mulai 1 September"
Selanjutnya: Per Juli, Laba Bank Milik Danantara Masih Tertekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News