Nasabah tabungan emas di Bali melonjak

Kamis, 13 Oktober 2016 | 15:09 WIB   Reporter: Sanny Cicilia
Nasabah tabungan emas di Bali melonjak


KUTA, BALI. PT Pegadaian (Persero) mencatat pertumbuhan jumlah nasabah tabungan emas yang signifikan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Gencarnya literasi keuangan pada masyarakat disebut menjadi pendorong utama.

"Tabungan emas yang sekarang kami intensifkan untuk September hingga Oktober tumbuh luar biasa karena mungkin literasi yang lebih fokus ke tabungan emas," kata Pemimpin Wilayah VII Pegadaian Denpasar, Hermawan Aries Andi di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis (13/10).

Menurut dia, jika per bulan biasanya hanya mendapatkan 3.000 nasabah namun per September 2016 pihaknya mencatat 9.000 nasabah.

Sedangkan hingga pertengah bulan Oktober ini sudah tercatat 4.000 nasabah baru, sehingga Hermawan optimistis akhir Oktober, bisa merangkul 10.000 nasabah tabungan emas.

Selain didorong edukasi yang intensif digelar, adanya promo gratis biaya administrasi hingga Desember 2016 juga dinilai turut mendongkrak jumlah nasabah tabungan emas.

Tabungan emas, kata dia, memberikan kemudahan kepada masyarakat berbagai kalangan untuk ikut berinvestasi emas karena hanya dengan Rp 5.000 sudah bisa memiliki emas.

Sebagian besar nasabah, kata Hermawan, lebih dari 50% berasal dari Pulau Dewata karena masyarakat setempat lebih mudah melakukan literasi di Bali.

Sedangkan jumlah nasabah di Bali didominasi nasabah dari Singaraja dan Denpasar.

Peningkatan tabungan emas juga diiringi dengan pencapaian target penyaluran pembiayaan di perusahaan BUMN itu.

Tak hanya tabungan emas, penyaluran pembiayaan Pegadaian Bali keseluruhan pun tumbuh sehat. Realisasinya sudah mencapai Rp 3,4 triliun dari target Rp 3,5 triliun.

Pencapaian itu meliputi penyaluran untuk gadai yang mendominasi hampir 93%, kemudian diikui fidusia dan pembiayaan emas.

Pihaknya optimistis target tersebut tercapai meskipun tahun 2015 sempat tidak tercapai yakni sebesar Rp 3,1 triliun dari target Rp 3,2 triliun karena adanya kelesuan ekonomi.

"Saat itu harga emas stabil tetapi kebutuhan masyarakat akan kredit menurun tetapi sekarang ini sudah pulih," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru