Operasi penertiban PSBB Jatim digelar, 171 orang terjaring razia

Minggu, 03 Mei 2020 | 15:28 WIB   Reporter: Barly Haliem
Operasi penertiban PSBB Jatim digelar, 171 orang terjaring razia

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pantau operasi penertiban PSBB


DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. JAKARTA. Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar operasi penertiban Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Minggu (3/5) dinihari.  Dari operasi tim patroli gabungan di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo, 171 orang terjaring razia karena masih beraktivitas di luar rumah pada jam malam. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut memantau pelaksanaan operasi patroli gabungan tersebut. Mereka yang terjaring razia langsung diperiksa melalui rapid test serentak di Mapolrestabes Kota Surabaya.

Khofifah menegaskan, penyebaran Covid -19 tidak boleh dianggap remeh dan sepele. Penyebaran Covid-19 tidak bakal bisa menular jika tidak ada mobilitas dari pergerakan orang. Oleh karena itu, kepatuhan dan disipilin untuk tetap tinggal dan beraktifitas di dalam rumah guna memutus penyebaran Covid-19 di Jatim menjadi sangat penting dilakukan. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jatim tembus 1.000 orang, kluster baru muncul

Kota Surabaya, lanjut Khofifah, hingga kini telah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 47,7% atau sejumlah 495 orang dari total kasus terkonfirmasi di Jatim yaitu 1.037 orang. Jumlah ini sangat besar dibandingkan dengan kota kota besar lain di Indonesia seperti Bandung 189 orang dan Bogor 83 orang dan sebagainya. 

Baca Juga: Khofifah mendorong daerah yang menerapkan PSBB menambah dapur umum

"Razia patroli gabungan merupakan bagian dari tahapan PSBB yakni berupa tindakan setelah dilakukan himbauan dan teguran setelah tanggal 28-30 April 2020. Maka tanggal 1 Mei-11 Mei 2020 adalah tahapan teguran dan tindakan,” kata Khofifah, dalam keterangan tertulis yang diterima www.Kontan.co.id, Minggu (3/5). 

Baca Juga: 4.000 paket sembako dan ribuan peralatan medis tiba di pulau-pulau Sumenep

Dia menambahkan, pihaknya terus mengikuti perkembangan patroli gabungan yang tidak hanya dilakukan di Surabaya melainkan di Sidoarjo serta Gresik. “Patroli kali merupakan kedua untuk tahapan teguran dan tindakan,” kata mantan Menteri Sosial tersebut. 

Berdasarkan hasil rapid test terhadap orang yang terjaring razia, tercatat enam orang yang reaktif. “Terhadap yang reaktif langsung dirujuk ke rumah sakit dan yang orang dalam risiko (ODR) dikarantina 14 hari,” kata Khofifah. 

Khofifah menandaskan, pelaksanaan PSBB di Jatim akan terus ditegakkan, terutama untuk mendisiplinkan dan membuat patuh masyarakat terhadap PSBB, agar PSBB efektif memutus penyebaran Covid-19. 

Apabila masyarakat bisa menjaga kepatuhan dan kedisiplinan dengan tinggi, penyebaran Covid-19 ini bisa teratasi lebih efektif. "Kita harus berupaya agar PSBB di Jatim bisa berlangsung efektif sehingga tidak perlu dilakukan perpanjangan PSBB seperti daerah atau provinsi lain,” kata dia.   

Tak lupa, Khofifah mengapresiasi Kapolda, Kapolrestabes beserta jajarannya, TNI, Satpol PP kabupaten/kota setempat yang sama-sama aktif menegakkan pelaksanaan PSBB. Upaya ini harusnya diimbangi oleh kepatuhan masyarakat. “Saya mohon masyarakat di wilayah PSBB yakni Surabaya Sidoarjo dan Gresik bisa terus patuh dan disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan melakukan aktifitas di rumah," tegasnya.

Di tempat yang sama, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, razia gabungan di hari kelima PSBB ini digelar serentak di tiga wilayah PSBB, yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. 

Dari razia gabungan tersebut, lanjut Kapolda, di wilayah Gresik terjaring 65 orang, Sidoarjo 24 orang serta Kota Surabaya terjaring sebanyak 80 orang. Polda Jatim pun berkomitmen untuk menegakkan pelaksanaan PSBB sesuai aturan. 

"Kami akan melakukan penindakan sesuai aturan dan akan melakukan rapid test kepada masyarakat yang terjaring razia pada pelanggar PSBB. Kita harus lakukan tindakan tegas supaya semua masyarakat bisa menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak meluas," kata Luki Hermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon
Terbaru