Dia melihat, pasar menjadi salah satu lokasi yang perlu mendapat perhatian khusus pada masa pandemi Covid-19. Sebab, pasar menjadi salah satu titik berkumpulnya masyarakat dan berpotensi terjadi penularan.
"Covid-19 ini (menyebar) karena perkumpulan sebenarnya. Tempat-tempat yang kumpul banyak itu kan perlu menjadi perhatian kita, termasuk pasar. Pasar kan menjadi tempatnya berkumpul juga, makanya kita beri perhatian disana,” ujar Bayu.
Tak ada penutupan Meskipun ditemukan adanya pedagang yang dinyatakan positif Covid-19, pengelola pasar tidak langsung melakukan penutupan sementara untuk mencegah penularan.
Baca Juga: UPDATE corona di Jawa Timur Selasa (9/6), positif 6.533 sembuh 1.584 meninggal 514
Direktur Teknik Perumda Pasar Jaya Dono Pratomo mengatakan, penutupan pasar yang berada di bawah naungan Perumda Pasar Jaya merupakan wewenang dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kalau kami pada prinsipnya mengikuti arahan Gubernur. Karena pada prinsipnya penutup pasar itu adalah kendali dari Pak Gubernur," ujarnya Dono, Selasa (9/6). Menurut dia, Perumda Pasar Jaya tidak bisa melakukan penutupan secara tiba-tiba, tanpa adanya arahan atau instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Meski tidak dilakukan penutupan, dia mengklaim bahwa PD Pasar Jaya sudah mengikuti aturan dan menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19, khususnya di area pasar.