Akhyar juga bercerita jika ia rutin memeriksakan kesehatannya ke Rumah Sakit Umum dr Pirngadi.
"Orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) terjadi peningkatan. Beberapa orang meninggal dunia. Walaupun belum dikatakan corona, namun gejalanya menunjukkan corona," kata Akhyar.
Hingga Kamis (26/3/2020) sore, Akhyar mengatakan belum ada hasil laboratorium yang menjelaskan apakah PDP tersebut positif atau negatif Covid-19.
Pemakaman sempat ditolak warga
Jenazah Asisten Pemerintahan Sekertariat Daerah Pemkot Medan dimakamkan di Pemakaman Muslim Mandailing di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, pada Rabu malam.
Baca Juga: IHSG berpeluang menguat, berikut rekomendasi saham untuk perdagangan Jumat (27/3)
Jenazah tiba sekitar pukul 21.00 WIB menggunakan ambulans. Budi kepala lingkungan setempat mengatakan warga sekitar sempat menolak pemakaman. Padahal peti jenazah sudah dikeluarkan dari ambulans.
"Menolak-nolak gitu saja lah. Mereka tahu itu katanya corona, makanya warga keberatan dikebumikan di situ," kata Budi ketika dihubungi, Kamis.
Ia bercerita para petugas yang menggunakan alat pelindung diri (APD) sempat kewalahan dan hampir pingsan. "Kewalahan juga mereka menguburkan ya semalam tu. Sampai yang pakai baju astronot itu pun ada yang mau pingsan. Tak ada warga yang mendekat, jauh-jauh semua. Disterilkan. Jauh-jauh lah dari lokasi," kata Budi.
Baca Juga: Ini dampak corona terhadap rencana bisnis emiten tambang batubara
Pemakaman baru dilakukan tengah malam. Saat ini ada 9 pasien positif corona yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik. Satu pasien positif meninggal dunia. Sementara 6 orang PDP masih menjalani isolasi di RSUP Haji Adam Malik.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor : Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berstatus PDP Virus Corona, Pejabat Kota Medan Meninggal Setelah Dirawat 2 Hari"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News