DAMPAK VIRUS CORONA - JAKARTA. Untuk menekan penyebaran Covid-19 khususnya wilayah Kota Surabaya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan koordinasi dengan jajaran Forkopimda Jatim diantaranya Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya. Melalui koordinasi tersebut terdapat kesepakan bahwa Polri dan TNI masing-masing akan mengirimkant tim pengampu dan tim asistensi untuk melakukan penguatan di beberapa titik di wilayah kota Surabaya.
“Atas dasar kesepakatan Pak Kapolda dan Pak Pangdam, akan dikirim tim pengampu dan asistensi untuk melakukan penguatan di beberapa titik di Surabaya,” ungkap Gubernur Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (15/5).
Baca Juga: Penerapan PSBB Malang Raya dimulai Minggu 17 Mei 2020, sosialisasi digenjot
Pengiriman tim pengampu dan tim asistensi ke beberapa titik ini bukan tanpa alasan. Gubernur Khofifah menerangkan, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, agar bulan Mei ini penyebaran virus Covid-19 di Indonesia bisa melandai atau bahkan turun.
Baca Juga: Khofifah pertimbangkan penerapan PSBB di lingkup Provinsi Jawa Timur
Sementara di Jawa Timur sendiri, walaupun di beberapa wilayah sudah landai dan ada penurunan, namun Kota Surabaya masih mengalami tren peningkatan kasus positif. Jumlah kasus positif Covid-19 di Surabaya hingga Jumat, 15 Mei pukul 16.00 waktu setempat telah mencapai 945 orang konfirmasi positif atau setara 49,34 % dari total kasus positif di seluruh Jawa Timur.
Oleh sebab itu, orang nomor satu Jatim ini merasa perlu ada langkah ekstra untuk meningkatkan efektivitas jalannya PSBB, sehingga bisa menekan penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyampaikan bahwa target penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat harus seratus persen tuntas sebelum hari raya Idul Fitri. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar semua bentuk bansos bisa segera tersalurkan.
“Arahan Presiden, bansos sebelum Lebaran sudah bisa tersalur seratus persen,” ujar Gubernur yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini.
Untuk mempercepat penyaluran, Gubernur perempuan pertama Jatim ini juga mengaku telah melakukan distribusi secara virtual ke berbagai wilayah. Maka dari itu, dirinya kembali berpesan kepada para Bupati/Walikota melalui rapat virtual Jumat siang itu untuk terus memaksimalkan upaya penyaluran dengan tetap menjaga physical distancing.
"Jadi penyaluran Bansos harus tetap dijaga jangan sampai ada kerumunan atau bahkan penumpukan masa di satu titik,” terangnya.
Kepatuhan physical distancing menjadi suatu kewajiban untuk tetap menjaga keamanan dan perlindungan masing-masing masyarakat terutama para keluarga penerima manfaat atau KPM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News