PLN kerahkan 2.371 personel untuk jaga pasokan listrik selama PSBB di Jakarta

Jumat, 10 April 2020 | 12:33 WIB   Reporter: Ridwan Nanda Mulyana
PLN kerahkan 2.371 personel untuk jaga pasokan listrik selama PSBB di Jakarta

ILUSTRASI. PLN kerahkan 2.371 personel untuk jaga pasokan listrik selama PSBB di Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.


PLN - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen menjaga pasokan listrik saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. Kebijakan yang diterbitkan untuk memutus mata rantai virus corona (Covid-19) itu efektif pada Jumat, 10 April 2020, hari ini.

Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN, Haryanto W.S. mengungkapkan, untuk menjaga pasokan listrik tetap andal selama PSBB diberlakukan, sebanyak 2.371 personil PLN yang bertugas di unit-unit kritikal seperti pembangkit, transmisi, Pengatur Beban, Transmisi, Distribusi, Pembangkit (Control Room dan Dispatcher Room), Call Center 123, Command Center, dan Posko Pelayanan Teknik tetap akan bekerja di unit kerjanya masing-masing.

Baca Juga: Hadapi pandemi corona, PGN lakukan penyesuaian layanan

Menurut Haryanto, hal tersebut juga telah di atur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 di mana perusahaan pelayanan publik penyedia listrik tetap dapat beroperasi. “Dalam kondisi PSBB di mana masyarakat dituntut untuk tetap berada di rumah, tentu kehadiran listrik sangat penting agar masyarakat tetap dapat beraktifitas dengan nyaman di rumah,” tutur Haryanto dalam keterangan tertulis, Jum'at (10/4).

Haryanto, bilang, PLN juga telah melakukan pemantauan secara khusus untuk rumah sakit rujukan di DKI Jakarta dimana terdapat pasien yang diisolasi karena masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun yang sudah positif terjangkit corona. Standard Operational Procedure (SOP).

PLN memastikan pasokan listrik berasal dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.

“Jaringan pemasok rumah sakit, kantor pemerintah fasilitas lain yang menjadi bagian vital untuk siaga Penanganan Covid-19. Ini kita buat siaga dengan dua sumber dari gardu yang berbeda, sumber utama dan sumber cadangan, bebannya pun dimonitor berkala setiap 3 jam,” jelas Haryanto.

Baca Juga: Konsumsi turun, beban listrik di sistem Jawa-Bali turun 11,2% karena corona

Perusahaan setrum plat merah itu juga memberikan bantuan supervisi instalasi listrik milik pelanggan rumah sakit agar pasokan listrik selalu tersedia dan andal.

Dalam masa PSBB ini, PLN juga menyiagakan 41 unit UPS dengan total kapasitas 7.070 kilo Volt Ampere (kVA), 15 unit trafo bergerak dengan total kapasitas 1.745 kVA, 7 unit kabel bergerak sepanjang 2.600 meter, 23 Unit Gardu Bergerak dengan total kapasitas 17.080 kVA, 10 unit genset dengan total kapasitas 1.745 kVA untuk mengantisipasi terjadinya gangguan listrik.

Untuk memastikan kesehatan petugas, sambung Haryanto, PLN juga memberikan asupan vitamin dan menyediakan ruang pemeriksaan kesehatan khusus beserta tenaga medis dan peralatan pendukung untuk memonitor kondisi kesehatan pegawai yang harus bekerja di unit-unit kritikal tersebut.

Ia menambahkan, pegawai PLN juga dibagi dalam kelompok-kelompok berbeda (split team) untuk memastikan pekerjaan dan layanan rutin tetap berlangsung. Sementara unit-unit yang bersifat pendukung dan administratif di kantor-kantor PLN, baik di pusat maupun daerah, para pegawainya diminta untuk bekerja dari rumah.

"Dengan cara seperti itu, PLN memastikan dan menjamin pasokan listrik kepada pelanggan tetap terjaga selama pemberlakuan kebijakan PSBB," ujar Haryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Handoyo .

Terbaru